Opini

Jatah Keju Buat Tikus dan Komplotannya

×

Jatah Keju Buat Tikus dan Komplotannya

Sebarkan artikel ini
Jatah Keju Buat Tikus dan Komplotannya
Ilustrasi Jatah Keju Buat Tikus dan Komplotannya. (By Design A. Warits/Mata Madura)

Oleh: Lailur Rahman*

Saya suka menonton film serial animasi tikus dan majikannya yang dikenal dengan sebutan Ratatouille, yaitu film yang berkisahkan perjuangan seekor tikus yang hidupnya di selokan rumah-rumah, ia mati-matian ingin menjadi chef yang handal.

Barangkali tikus berlomba-lomba untuk dapat pangkat atau profesi ya.., ups..!

Saya berpikir bahwa tikus-tikus yang ada di selokan pinggir rumah saya sangat banyak. Tak ayal sebagian dari mereka masuk ke dalam rumah dan memakan sisa-sisa butir makanan. Pastilah dari mereka yang keluar-masuk gedung rumah saya adalah perwakilan bangsa tikus lainnya. Ya, kadang saya memang memberikan jatah keju pada mereka yang tak lain hanyalah sebagai pemancing buat nangkap si tikus. Entahlah tiap misi mereka mempunyai peluang untuk bermain-main dengan jatah keju yang dapat membelalak mata mereka. Saya pun merasa kelelahan tiap malam mengusir mereka dan menelisik akses mereka dalam mencuri sebatang keju.

Melihat perilaku sebagian tikus yang masuk ke dalam rumah saya ini, saya jadi heran. Kok tikus-tikus ini gak puas ya.. makan sebatang keju yang bisa dibilang cukuplah untuk 10 tikus lainnya. Apakah tikus-tikus ini sama buasnya seperti para pementing kekuasaan yang keluar masuk gedung kantor diam-diam mengantongi sebagian dari Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) ya?

Ups.., mohon maaf saya terlalu transparan. Pasalnya sih masih belum ada transparansi pengalokasian yang tepat dalam mengawasi BLT Dana Desa ini. Juga tidak ada kepastian apakah bantuan ini benar-benar berbentuk tunai sebagai BLT Dana Desa pada warga, apa memang dialihkan ke dalam program lain ya..? Ya, program memaksimalkan kantong pribadi dan meminimalkan pendapatan pada warga. Bhaha…

Semoga saja tidak begitu, Aamiin.

Pada suatu pagi, saya melihat gedung dapur saya banyak semut. Seperti ada kabar BLT Dana Desa saja mereka saling simpang siur. Ada yang menjalar ke atas gedung dan ke bawah sambil membawa butiran kecil keju. Semut lainnya yang masih di lantai sepertinya antusias jika dilihat dari gerak-geriknya yang juga ingin dapat bantuan BLT Dana Desa. Eh.. salah, keju maksudnya.

Saya hanya bertanya-tanya, dari mana mereka mendapatkan butiran keju? Yang pastinya gak usah pendataan kali ya, gak seribet pendataan untuk mendapatkan BLT Dana Desa. Haha.. namanya juga semut hanya makhluk kecil yang tak punya kepentingan, gak perlu dipikirin.

Di malam harinya sepulang tadarus, saya menyelinap ke dapur rumah saya untuk memastikan apakah jatah keju yang saya sediakan sebelum saya berangkat ke masjid, sudah dibawa pergi atau tidak oleh si perakus. Nyatanya kebetulan, saya mendapati 2 ekor tikus yang sedang membawa keju itu ke pinggiran gedung atas dekat dengan genting. Saya ikuti alur mereka sampai saya menemui beberapa dari mereka_yang menurut saya sedang membagikan keju_ yang sengaja saya jatahkan untuk mereka. Saya bergumam pantas saja tikus-tikus ini rakus. Mereka membagikan pada komplotannya yang tak lain adalah sebagai mata-mata waspada karena takut ketahuan. Seperti bagi-bagi jatah hasil korupsi saja, takut diburu
KPK.

Namanya juga tikus, mau rakus kek, mau korupsi kek, gak bakal juga mikirin akibatnya.

Pertanyaan saya mulai terjawab ketika mengamati para tikus lainnya yang sedang makan keju di pojok atas gedung yang berdekatan dengan genting. Semut itu menjadi pembongkar yang terus saya ikuti ke atas. Para semut hanya menerima sisa-sisa makanan keju yang sudah sebagian besar dari kejunya masuk ke dalam perut si tikus. Kenyang toh..

Oh iya, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa kiranya sudah ada pengamatan khusus gak ya.. terkait alokasi dana kepada warga yang berhak mendapatkannya? Saya melihatnya miris sekali melihat sebagian warga yang memang benar-benar membutuhkan uluran ekonomi tidak terdata bantuan BLT Dana Desa yang terkena dampak Covid-19.

Semoga saja tidak seperti para semut yang mengambil dari sisa keju. Semoga bantuan dananya tetap utuh bagaikan persis batangan keju yang masih utuh agar para semut lainnya juga menikmati hak mereka.

*Mahasiswa Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

KPU Bangkalan