Jauh-Jauh Belajar Desa Wisata Berbasis PKK ke Waturejo, Ini Catatan Pokja TP PKK Sumenep

×

Jauh-Jauh Belajar Desa Wisata Berbasis PKK ke Waturejo, Ini Catatan Pokja TP PKK Sumenep

Sebarkan artikel ini
TP PKK Sumenep Belajar Desa Wisata Berbasis PKK ke Desa Waturejo Malang
Rombongan TP PKK Sumenep saat sharing dengan TP PKK Desa Waturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Selasa (08/10/2019). (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.com-Harapan Ketua TP PKK Sumenep, Nurfitriana Busyro Karim kepada para pengurus yang ikut kunjungan kerja (Kunker) belajar Desa Wisata Berbasis PKK ke Desa Waturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, mulai terwujud.

Pasalnya, permintaan agar apa yang telah didiskusikan selama kunker ke TP PKK Desa Waturejo bisa menjadi bahan pembalajaran dan evaluasi bagi program TP PKK di Sumenep, langsung dilaksanakan oleh masing-masing kelompok kerja (Pokja).

“Saya ingin setelah pulang ke Sumenep ada yang ditunjuk oleh PKK untuk menjadi Desa Wisata,” kata Bunda Fitri, saat sambutan di Pendopo Kabupaten Malang, Selasa (08/10/2019).

Selama kunker, masing-masing Pokja TP PKK Sumenep mencatat hal-hal penting yang bisa dijadikan acuan sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi program PKK.

Berikut masing-masing catatan Pokja I, II, III, dan IV yang sementara dilaporkan kepada Ketua PKK Sumenep, Nurfitriana via WhatsApp sebelum dibahas sesampainya di Sumenep.

Pokja I (Mengelola program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila  dan Program Gotong Royong)

  1. Semangat gotong royong yang sangat tinggi dari masyarakat merupakan kunci utama dalam wisata berbasis PKK
  2. Pemberdayaan Lansia dalam kegiatan ekonomi produktif
  3. Adanya kegiatan Pola Asuh Anak dan Remaja dengan kegiatan Cinta Paksa
  4. Hampir setiap rumah ada Gazebo yang dimanfaatkan untuk anak-anak dan remaja belajar

Pokja II (Mengelola Program Pendidikan dan Keterampilan dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi)

  1. Hasil dari paparan Ketua TP PKK Desa Waturejo bahwa pokja-pokja terkait dengan wisata yang muncul hanya UMKM, sedangkan program prioritas dari provinsi adalah tentang pengembangan ekonomi melalui kelompok UP2
  2. Untuk keterampilan hanya berbasis home industri yang mandiri, di antaranya kerajinan batik, produksi krepik & produksi jamu yang masih belum ada SK
  3. Program yang perlu diadopsi ato dikembangkan di Sumenep:
    • Membangun sistem kelembagaan (adanya musyawarah dusun & musyawarah desa, sehingga kekompakan, keguyuban & kegotongroyongan warga sangat antusias untuk bersama-sama membangun desanya
    • adanya perdes yg nantix bs diajukan melalui kab.& kec tentang perdes yg tdk boleh merokok di ruangan.
    • Kabupaten Sumenep bisa juga meniru desa untuk ditunjuk sebagai desa wisata yang berbasis PKK, di antarnaya Desa Lombang, Desa Slopeng, Desa Saronggi, dll.
    • Dana DD yang 70% untuk pemberdayaan masyarakat & untuk sarpras 30% agar bisa ditelusuri terkait dengan mekanisme regulasi Permendagri

Pokja III (Mengelola program Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga)

  1. Setiap rumah ada penanaman toga/sayuran minimal 5 polybag
  2. Ada rrumah Jampi, rumah untuk memproduksi jamu
  3. Rumah produksi untuk mengolah pangan lokal supaya mempunyai nilai jual yang tinggi, seperti keripik pisang, talas, dll.
  4. Peternakan sapi perah hasil susunya disetor ke KUD
  5. Rumah Sehat keadaannya sangat asri dengan tanaman yang bermacam-macam
  6. Rumah batik dengan ciri khas bunga tapak dara dan gazebo

Pokja IV (Mengelola Program Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat)

Desa Waturejo memiliki keunggulan dalam mengelola komitmen masyarakat untuk turut menyukseskan PerDes Waturejo No 7 tahun 2017 tentang Pembentukan Kegiatan Inovatif (PKK) Desa Waturejo yaitu:

  1. Matselor (Matikan Rokok Sebelum Masuk dalam Rumah)
  2. Cinta Paksa (Cuci Tangan Pakai Sabun Sebelum Masuk Rumah)
  3. Menggunakan garam beryodium
  4. Membuang sampah pada tempatnya
  5. Menanam KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) di halaman rumah

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan