Penyakit ini menyerang anak-anak, terutama mereka yang dibawah usia 5 tahun. Karena belum diketahui penyebabnya, dr. Lucia Pudyastuti Retnaningtyas, Sp.A., menghimbau kepada orang tua untuk melakukan observasi dan tindakan medis dini yang bisa dilakukan di rumah.
Menurut dokter spesiali anak ini, AKI atau biasa dikenal gagal ginjal akut misterius adalah kondisi terjadinya penurunan yang cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal.
Penyakit ini diidap anak usia 0 hingga 18 tahun yang tidak mengalami kelainan ginjal sebelumnya atau penyakit ginjal kronik. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari AKI dan masih dalam tahap investigasi.
“Kasus-kasus di Indonesia belum ada yang mengarah ke salah satu penyebab khusus. Masih dugaan-dugaan sementara,†ujar dr Lucia yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya).
dr Lucia menjelaskan, beberapa gejala awal yang bisa dikenali sedini mungkin.
1. Anak mengalami gejala demam.
2. Anak mengalami saluran pernapasan akut, seperti batuk dan pilek.
3. Anak mengalamui infeksi saluran cerna seperti diare dan muntah dalam 14 hari terakhir.
4. Anak mengalami pengurangan urine selama 6 sampai 8 jam saat siang hari. Urine dikatakan berkurang ketika jumlahnya kurang dari 0,5 mili liter per kilogram berat badan per jamnya, dalam kurun waktu 6 hingga 12 jam.
“Cara paling mudah adalah membandingkan dengan kondisi urine sebelum sakit. Jumlahnya berapa, frekuensinya bagaimana, lalu warnanya. Kalau jarang buang air kecil dan warna urinenya pekat atau kecokelatan, itu harus hati-hati,†jelas dokter spesialis anak ini.
Ia menambahkan, orang tua tak perlu panik tapi tetap harus melakukan monitoring bila anak mengalami gejala.
“Kita tunggu hasil investigasi resmi dan tetap mengikuti anjuran dari Kemenkes RI. Itu adalah tindakan terbaik,†katanya. (*)
sumber: kempalan