Pemerintahan

Kinerja Ketua DPRD Sumenep

×

Kinerja Ketua DPRD Sumenep

Sebarkan artikel ini
Hamid Ali Munir
Hamid Ali Munir saat sidak progres pembangunan Gedung DPRD Sumenep yang menelan biaya Rp 100 miliar dari APBD Sumenep 2023.

matamaduranews.com-Salah satu kinerja Ketua DPRD Sumenep, A Hamid Ali Munir adalah mewujudkan Gedung DPRD Sumenep. Melalui kebijakannya. Usulan pembangunan Gedung DPRD Sumenep disetujui.

Persetujuan pembangunan gedung berlantai tiga itu mepet dengan masa akhir tugasnya di bulan Agustus 2024.

Karena itu, Hamid terus memonitor progres pembangunan yang menelan biaya Rp 100 miliar dari APBD Sumenep.

Seperti akhir Maret lalu. Hamid melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi proyek pembangunan gedung DPRD Sumenep di Kecamatan Batuan.
Dalam Sidak itu, Hamid ingin pekerjaan selesai sesuai target.

“Saya terus melakukan sidak dengan harapan pembangunan gedung ini segera finishing. Pada bulan September 2024 harus rampung,” terang Hamid kepada awak media, Rabu (27/3/2024).

Hamid bercita. Sebelum dirinya mengakhiri tugasnya. Bisa menggunakan Ruang Paripurna Gedung Baru untuk mendengar pidato kemerdekaan dari Presiden RI.

Gedung DPRD Sumenep ini tergolong mewah. Setiap anggota dewan mendapat fasilitas satu ruangan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep Eri Susanto menyatakan, ada sekitar 70 ruangan yang dibangun di gedung dewan baru.

Lantai bawah diisi ruang pimpinan. Sedangkan di lantai 2 dan 3 ruangan untuk anggota dewan.

Hamid mengaku bangga bisa melihat pengerjaan gedung legislatif yang dimulai sejak 2023 lalu itu.

Pengerjaan proyek gedung DPRD Sumenep diakui Hamid, sudah lebih dari 50 persen.

Mengenal Hamid Ali Munir

Abdul Hamid Ali Munir politisi senior PKB. Dia tergolong politisi paling lama di antara anggota DPRD Sumenep dari PKB.

Hamid duduk di kursi DPRD Sumenep, sejak hasil Pileg 1999 hingga Pileg 2019 di usia 29 tahun. Hamid terpilih berturut-turut.

Karir di PKB ketika dirinya ditunjuk sebagai Ketua PAC PKB Rubaru, tahun 1998. Pileg 1999 dengan sistem suara Parpol. Hamid dimasukkan di urutan 17 sesama caleg PKB se Kabupaten Sumenep.

Pada Pileg 2004 hingga Pileg 2019 Hamid terpilih sebagai anggota DPRD Sumenep. Baru di Pileg 2024, Hamid memilih tak mencalonkan diri. Namun diganti kepada putranya yang juga terpilih di Pileg 2024.

Bagi Hamid, partai dan politik bukan tujuan. Melainkan sebagai jalan untuk menghantarkan perjuangan dan aspirasi masyarakat. “Yang terpenting berjuang istiqomah ngireng ulama,” terang Hamid pada Mata Madura, Sabtu (20/7/2019).

Hamid bercerita, tahun 2014, dirinya tidak terpilih menjadi Ketua DPRD Sumenep. Godaan politik selalu datang. Salah satunya diakui Hamid, pernah ditawari untuk loncat partai dengan iming-imingan jabatan.

Hamid tetap dalam komitmen untuk ikut ulama. Secara tegas Hamid menolak tawaran partai. Dan memilih tetap berjuang di PKB.

Langkah Hamid bukan tanpa alasan. Bagi Hamid, partai dan politik adalah bagian yang utuh dalam prinsip ideologi hidupnya. Bukan sebatas jabatan.

“Kalaupun saya ditakdirkan jadi Ketua DPRD Sumenep periode sekarang, mudah-mudahan yang terbaik bagi Sumenep dan kesejahteraan masyarakat semuanya. Kalau tidak, ya gak apa-apa. Ini bagian dari usaha dan takdir,” harapnya mengakhiri perbincangan dengan Mata Madura.

Siapa H Abd. Hamid Ali Munir?

Hamid Ali Munir merupakan putera kedua KH Ali Munir bin KH Anwar, pengasuh Ponpes Buhurul Fawaid Tamba Agung, Ambunten. Ayahandanya, merupakan sosok yang dikenal kental dengan NU.

Si usia muda, Kiai Ali Munir aktif di Banser, Ketua Tanfidziyah MWC NU Ambunten selanjutnya menjadi Syuriyah MWC NU Ambunten. KH Ali Munir bin KH Anwar tutup usia di Pendopo Agung Sumenep saat penutupan orientasi NU dan KB.

Hamid lahir di Sumenep 15 Januari 1970. Hamid pernah nyantri Ponpes Al Amien, Prenduan, Sumenep. Berlanjut ke Ponpes Mambaul Ulum, Bata-Bata, Pamekasan dan Ponpes Raudlatul Ulum, Jember.

Sebagai sosok yang lahir keluarga NU, sejak 1992 Hamid sudah aktif di Banser dan GP Ansor. Hingga tahun 1996, ia dipercaya menjadi ketua PAC GP Ansor Rubaru.

Khoirul Anwar, Mata Madura

KPU Bangkalan