Gaya HidupReligi

Konser Langit Tetap Gelar di Sumenep

×

Konser Langit Tetap Gelar di Sumenep

Sebarkan artikel ini

Catatan: Faruk Abdillah*

Konser Langit
Ustadz Hanan Attaki, Lc
Konser Langit
Faruk Abdillah

Meski konser langit tak diberi izin di Kabupaten Sumenep. Ustadz Hanan Attaki, Lc tetap akan memberi pengajian untuk anak-anak milenial Sumenep.

Saya berinisiatif mengundangnya dalam rangkaian Tahun Baru Islam. Sabtu 30 Juli 2022. Jam 18.30 WIB di Masjid Nur Muhammad, JL Trunojoyo.

Saya mengundang atas nama FUSSILAT (Forum Sarasehan dan Silaturrahmi Ummat ) Sumenep. Itu setelah rencana kegiatan “Konser Langit” tanggal 31 Juli 2022 terganjal banyak masalah.

Salah satunya izin keramaian dari pihak kepolisian. Meski sulit dipahami oleh akal cerdas penolakan izin dari Polres Sumenep.

Kabarnya izinnya ditolak karena ada beberapa tokoh yang tak suka dengan model dakwah Ustadz Hanan. Sehingga aparat menerima dengan pertimbangan atau masukan itu.

Padahal namanya syiar atau Dakwah Islamiyah cukup pemberitahuan. Tidak perlu izin segala.

Yang jelas Konser Langit bukan dangdutan seperti yang terjadi malam ini di Stadion A. Yani Pangligur.

Saya dari awal sudah memberitahukan bahwa Konser Langit itu kegiatan syiar Islam. Dakwah Islamiyah. Sifatnya resmi pemberitahuan ke Polres.

Saya tak mempersoalkan dasar penolakan izin dari Polres Sumenep. Toh kegiatan dakwah Islam tak perlu izin. Cukup pemberitahuan.

Saya berinisiatif mengundang Ustadz Hanan karena melihat gairah anak-anak milenial Sumenep yang tergabung dalam komunitas “TEMAN NGAJI” tetap bersemangat untuk menyelenggarakan Konser Langit dengan penceramah Ustadz Hanan Attaki, Lc.

Usai izin keramaian konser langit dari Polres Sumenep ditolak. Di beberapa Grup WathsAap. Para milenial Sumenep banyak yang mengaku sangat kecewa.

Padahal Ustadz Hanan Attaqi pernah hadir ke Sumenep.

Saya ambil alih kegiatan itu. Untuk mengobati kekecewaan anak-anak milenial Sumenep. Mereka anak-anak muda yang akan menjadi tulang punggung NKRI mendatang.

Saya cukup lama mengenal Ustadz Hanan Attaki. Meski tak dekat. Setidaknya saya ikuti pengajian-pengajiannya. Isinya positif. Dan menumbuhkembangkan cinta tanah air.

Saya menyimpulkan Ustadz Hanan Attaki seorang yang pancasilais dan menjadi tauladan anak-anak milenial muslim.

Prestasi Ustadz Hanan Attaki mentereng. Salah satunya pernah juara MTQ. Penerima beasiswa di Universitas Al Azhar Kairo- Mesir. Lulusan Ponpes Ruhul Islam.

Saat kuliah di Mesir. Ustadz Hanan Attaki membiayai hidupnya dengan menjual bakso.

Pulang ke Indonesia Ustadz Hanan Attaki menjadi idola kelompok muslim milenial. Karena ia menyampaikan ceramah agama sesuai gaya anak muda.

Gaya dakwahnya sangat khas melinial. Bahasa idiom-idiom esoterik dalam berdakwah itu hanya dipahami di lingkungan anak-anak milenial.

Saya melihat Ustadz Hanan Attaki sebagai representasi ustadz gaul yang betul-betul menyatu dengan gaya anak-anak milenial.

Makanya ia didaulat sebagai pendiri gerakan Pemuda Hijrah yang aktif berdakwah di komunitas pemuda seperti anak punk, geng motor, skateboard, sepeda BMX, parkour, dan berbagai komunitas hobi lainnya.

Dengan gaya dakwah yang khas. Ustadz Hanan mendapat tempat di hati anak-anak milenial.

Kajian-kajian yang diadakan selalu membludak dengan kehadiran ratusan anak-anak milenial.

Kanal YouTube Ustadz Hanan dilanggani jutaan milenial. Wajar jika Ustadz Hanan menjadi pendakwah milenial paling terkemuka di Indonesia.

Bagi publik yang tak banyak mengenal Ustadz Hanan Attaki mengetahui sepotong.

Tuduhan itu tak pernah diverifikasi langsung kepada Ustadz Hanan maupun dibuktikan melalui pengadilan.

Beberapa waktu lalu, di media sosial beredar daftar gelap mengenai ustadz-ustadz yang dikategorikan sebagai ustadz radikal.

Nama Ustadz Hanan Attaki masuk dalam list itu bersama dengan Ustadz Abdul Somad, Ustadz Felix Siauw, dan beberapa lainnya.

Meski ramai sebagai Ustadz Radikal di medsos. Ustadz Hanan Attaki tetap menjadi idola anak-anak muslim milenial. Sosoknya ada di hati anak-anak milenial yang cinta Islam.

Saya sebagai orang tua tak menaruh curiga dan cemburu dengan kegiatan kaum milenial yang bernuansa Islami.

Tapi tetap waspada agar tak merongrong NKRI.

*Wartawan Senior dan Ketua Umum “FUSSILAT” (Forum Sarasehan dan Silaturrahmi Ummat) Sumenep

KPU Bangkalan