Hukum dan Kriminal

Korban Pembunuhan Mahasiswa UI Alumni SMA Probolinggo

×

Korban Pembunuhan Mahasiswa UI Alumni SMA Probolinggo

Sebarkan artikel ini
Pembunuhan Mahasiswa UI
Ilustrasi pelaku pembunuhan mahasiswa UI (hariandisway)

matamaduranews.com-Korban pembunuhan Mahasiswa UI ternyata alumni SMA Negeri 1 Probolinggo, Jawa Timur. Korban dikenal sebagai anak yang cerdas dan baik hati. Djono W Oesman menulis di situs hariandisway secara bersambung. Berikut tulisan serial tiga:

Pembunuhan Mahasiswa UI dan Pohon Uang (3): Anak Cerdas dan Baik Hati Itu Ditemukan di Kolong Tempat Tidur

Korban Pembunuhan Mahasiswa UI Alumni SMA ProbolinggoNAUFAL mahasiswa cerdas. Ia lulusan SMA Negeri 1 Probolinggo, Jawa Timur, 2022. Teman SMA Naufal bernama Regina, kepada wartawan, Sabtu, 5 Agustus 2023, seperti ini.

”Waktu SMA, Naufal masuk jalur akselerasi. Ia lulus SMA dalam dua tahun. Terus, lulusnya terbaik. Ia diterima di UI tanpa tes, melalui nilai rapor yang baik, atau SNMPTN. Katanya, dari SMAN 1 Probolinggo selama ini baru Naufal yang bisa masuk UI. Apalagi tanpa tes.”

Regina: ”Kami dengar berita duka itu, sangat sedih. Naufal anak yang baik.”

Rabu malam, 2 Agustus 2023, ortu Naufal menelepon Naufal. Tidak terhubung. Berkali-kali tidak terhubung. Lantas, ortu Naufal menelepon pemilik rumah kos. Minta tolong menghubungkan ke Naufal yang mungkin saja tidur.

Nirwan Pohan: ”Pemilik tempat kos memeriksa kamar korban. Mengetuk pintu. Tidak ada jawaban. Lalu, pemilik kos melapor ke orang tua korban, bahwa korban malam itu tidak tidur di tempat kos.”

Kamis, 3 Agustus 2023, keluarga Naufal menelepon lagi. Berkali-kali. Tidak terhubung. Maka, pihak keluarga minta tolong paman Naufal bernama Teguh Setiadji yang tinggal di Jakarta agar memeriksa keberadaan Naufal.

Teguh juga menelepon Naufal, tidak terhubung. Diperkirakan terjadi sesuatu pada Naufal.

Jumat, 4 Agustus 2023, pukul 09.15 WIB, Teguh mendatangi tempat kos Naufal. Pintu kamar Naufal tetap tertutup. Teguh mendatangi pemilik kos, minta membuka kamar dengan kunci cadangan.

Kamar dibuka, Teguh masuk. Bau kapur barus menyengat. Tampak kapur barus bertebaran di lantai. Terlihat ada bungkusan plastik hitam besar di kolong tempat tidur.

Bungkusan ditarik, sangat berat. Ditarik lebih kuat, plastik sobek. Tampaklah tubuh Naufal. Teguh syok. Segera lapor polisi. Polisi tiba di TKP. Dari olah TKP diketahui, ada yang berusaha membersihkan bercak darah di lantai dan area tempat tidur.

Polisi memeriksa tetangga kos. Juga, rekaman kamera CCTV. Dalam tiga jam, polisi sudah menangkap Altaf di tempat kosnya. Tanpa perlawanan. Di awal interogasi, Altaf langsung mengakui perbuatannya. Secara detail. Termasuk motif.

Nirwan Pohan: ”Pelaku dan korban sama-sama main kripto. Korban selalu untung, sampai akhir. Pelaku semula untung terus, tapi sejak Januari 2023 rugi terus. Sampai utang pinjol Rp 80 juta. Tetap juga rugi.”

Altaf dikejar-kejar penagih pinjol. Didesak. Ia sudah melapor ke keluarga dan keluarga terus membantu menutupi utang Altaf. Belum tertutup semua. Altaf utang juga ke teman-teman kuliah. Semua teman disapu utang, total Rp 15 juta. Termasuk utang ke korban Rp 200 ribu.

Akhirnya Altaf menyasar Naufal. Tujuan utama sebenarnya hendak menguras kartu ATM Naufal. Sebab, Altaf tahu, Naufal selalu untung di kripto. Tabungan Naufal pasti puluhan juta rupiah karena Altaf tahu nilai permainan Naufal.

Nirwan Pohan: ”Tersangka mencairkan ATM korban ke mesin ATM. Tapi, tidak tahu nomor PIN. Dicoba tiga kali gagal, kartu ATM ditelan mesin.”

Altaf di konferensi pers di Mapolresta Depok, Sabtu, mengatakan, ”Saya tidak ada masalah dengan korban, tidak ada dendam. Karena saya sudah putus asa juga. Rencana baru muncul pas saya ngantar pulang di Rabu sebelum kejadian.”

Dilanjut: ”Saya lega ditangkap. Karena selama tiga hari ini saya dihantui Naufal. Terbawa mimpi seperti nyata, saya mimpi dibunuh Naufal.”

Tersangka dikenai Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukuman mati. Itulah akhir perjuangan gen Z yang ingin sangat cepat kaya. Dengan sangat sedikit kerja. Berharap pohon uang. (bersambung/hariandisway.id)

KPU Bangkalan