EkonomiPendidikan

Mahasiswa UTM Berikan Inovasi Produk Olahan Ikan dan Lorjhu’ pada Istri-istri Nelayan di Desa Pesanggrahan

×

Mahasiswa UTM Berikan Inovasi Produk Olahan Ikan dan Lorjhu’ pada Istri-istri Nelayan di Desa Pesanggrahan

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa UTM Berikan Inovasi Produk Olahan Ikan dan Lorjhu’ pada Istri-istri Nelayan di Desa Pesanggrahan
KOLASE: Mahasiswa UTM Berikan Inovasi Produk Olahan Ikan dan Lorjhu' pada Istri-Istri Nelayan di Desa Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan X Hasil Inovasi Produk Potensi Laut Desa Pesanggrahan. (Foto for Mata Madura)

MataMaduraNews.comBANGKALAN-Desa Pesanggrahan terkenal dengan beragam potensi yang dimiliki. Salah satu potensi yang paling terlihat adalah potensi hasil laut berupa ikan, lorjhu’ (kerang bambu), dan lain sebagainya.

Sayangnya, beragam potensi tersebut kurang bisa dimanfaatkan oleh penduduk setempat. Perosalan tersebut membuat mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang tengah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan memberikan sebuah inovasi baru. Yakni mengenai cara pemanfaatan ikan dan lorjhu’ menjadi berbagai produk olahan, seperti abon ikan aneka level, nugget lorjhu’, roti tulang ikan, dan tahu lorjhu’.

”Melalui inovasi produk olahan yang kami berikan, kami berharap dapat meningkatkan nilai ekonomis dari ikan dan lorjhu’, sehingga nantinya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Produk olahan abon berbahan dasar ikan cakalang, sedangkan untuk nugget dibuat dari lorjhu’ . Bahan-bahan tersebut merupakan bahan-bahan yang banyak dijumpai di Desa Pesanggrahan,” tutur Irma Oktaviani Amanatul Ula, salah satu mahasiswa UTM yang mengikuti KKN di Desa Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan, Minggu (29/07/2018) lalu.

Pelatihan dilakukan dengan menjelaskan teknik pembuatan produk kepada istri-istri nelayan. Kemudian, mempraktekkannya secara langsung. Produk yang dibuat pertama kali adalah abon ikan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan nugget lorjhu’.

”Dari 4 produk yang diberikan, hanya 2 produk yang dapat dipraktekkan karena durasi yang diberikan cukup singkat serta adanya keterbatasan alat. Sementara untuk 2 produk lainnya, yaitu roti tulang ikan dan tahu lorjhu’ hanya dijelaskan cara pembuatannya saja,” imbuh Irma.

Selama acara pelatihan tersebut, istri-istri nelayan terlihat sangat antusias. Bahkan saking antusiasnya, beberapa ibu-ibu sampai maju ke depan untuk melihat proses pembuatannya secara langsung dari jarak yang lebih dekat.

Di samping itu, mereka juga aktif bertanya. Tidak hanya menekankan pada proses pembuatan produk, pelatihan yang dilakukan juga menekankan pada cara pengemasan (packaging). Yakni bagaimana cara mengemas produk yang dibuat agar menarik dan banyak peminatnya.

Produk olahan berbahan dasar ikan dan lorjhu’ mungkin sudah tidak asing di telinga masyarakat. Namun dengan sentuhan yang sedikit berbeda dibandingkan produk lainnya yang pernah ada, setidaknya mampu menginspirasi para istri nelayan untuk mampu berkreasi dalam menciptakan hasil olahan yang bernilai jual tinggi. Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk memberdayakan istri-istri nelayan yang sebelumnya lebih banyak di rumah, tanpa melakukan pekerjaan apapun selain pekerjaan rumah tangga yang memang sudah menjadi rutinitas atau kewajiban.

”Pelatihan akan menghasilkan output yang baik jika dapat terealisasi dan dilakukan secara berkelanjutan (sustainable). Tentunya dampak yang ditimbulkan nantinya tidak hanya bagi satu pihak saja, melainkan yang terpenting adalan memberikan dampak yang positif terhadap kemajuan perekonomian atau kesejahteraan masyarakat Desa Pesanggrahan,” tutur Lasmi Febrianingrum, M.Pd selaku dosen pembimbing Kelompok KKN 04 UTM 2018.

Kontributor: Kiki Andriyani

KPU Bangkalan