Foto / Antara
MataMaduraNews.com – SAMPANG – Konflik Syiah di Kabupaten Sampang sampai sekarang masih belum surut. Maka dari itu, Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), Lukman Hakim mengajak untuk menyelesaikan perkara tersebut secara bersama-sama. Sebab, keragaman paham keagamaan memang sudah ada sejak lama di negeri ini.
Baca Juga:Â Belasan Jurnalis Orasi ke Kantor Dinkes Sampang, Kenapa?
“Jadi keragaman paham itu sejak dulu memang ada. Jangan kita sikapi dengan saling menyalahkan dan menganggap dirinya paling benar,†kata Menag RI di sela-sela prosesi wisuda kelulusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, dilansir dari laman beritasatu.com (19/03/2017)
Baca Juga:Â PMS Sarankan Sekda Sampang Pulang Kampung ke Magetan, Kok Bisa?
Akibat konflik di Kota Bahari itu, masyarakat Sampang yang menganut Islam Syiah harus mengungsi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawan) Pupa Agro, Jemundo, Sidoarjo. Itu dimulai sejak pemukimannya yang berlokasikan di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan dan Desa Bluuran, Kecamatan Penang, Kabupaten Sampang dibakar massa pada 4 tahun silam.
Reporter Mata Madura
