Berita UtamaPolitik

PMS Sarankan Sekda Sampang Pulang Kampung ke Magetan, Kok Bisa?

×

PMS Sarankan Sekda Sampang Pulang Kampung ke Magetan, Kok Bisa?

Sebarkan artikel ini
PMS Sarankan Sekda Sampang Pulang Kampung ke Magetan, Kok Bisa?
Sekda Sampang Puthut Budi Santoso menemui pendemo. (Foto: Kirom, Mata Sampang)
Sekda Sampang Puthut Budi Santoso menemui pendemo. (Foto: Kirom, Mata Sampang)
Sekda Sampang Puthut Budi Santoso menemui pendemo.
(Foto: Kirom, Mata Sampang)

MataMaduraNews.comSAMPANG-Belasan masyarakat Sampang, Rabu (1/3/2017) menggelar aksi demo di depan kantor Pemkab Sampang. Mereka yang mengatasnamakan Perhimpunan Masyarakat Sampang (PMS) menuntut Sekda Sampang, Puthut Budi Santoso meletakkan jabatan dan dipersilahkan pulang ke kampung halamannya di Magetan.

Dengan membawa berbagai spanduk, PMS menulis beberapa kata. Salah satunya adalah Mundur Sebagai Sekda Sampang, Silahkan Puthut Pulang ke Magetan.

Sholahuddin, Ketua PMS dalam orasi menyebut Sekda  Putuhut telah berambisi masuk ranah politik praktis di Magetan. Sebab, katanya, di sejumlah titik di Kabupaten Magetan terpampang banner bergambar Sekda Puthut yang akan bertarung dalam Pilkada Magetan 2018.

“Banner Pak Sekda di Magetan sebagai bentuk promosi dirinya sebagai Bakal Calon Bupati di daerah Magetan Jatim. Bukan hanya banner, sejumlah video yang beredar di youtube, sebagai bukti bahwa Sekda Puthut bakal ikut meramaikan bursa Pilkada serentak 2018 ini,” teriaknya.

Orator lain Sulhan menambahkan tentang Sekda Puthut yang sudah resmi pindah domisili dari Sampang menjadi warga Magetan.

“Pak Sekda Puthut jangan main-main dalam melaksanakan tugas sebagai Sekda Sampang. Silahkan bapak mundur dan letakkan jabatannya. Dan dipersilahkan kembali ke kampung halaman bapak di Magetan,” sambung Sulhan.

Puas berorasi, Sekda Puthut bersedia menemui pendemo. Saat  itu, pendemo mengajukan surat pengunduran diri yang perlu ditandatangani Sekda Puthut. Apa responnya? “Maaf soal surat pengunduran diri, saya tidak bisa tandatangan. Karena semua ada aturan dan mekanismenya,” jawab Sekda Puthut.

Ironisnya, jawaban Sekda Puthut seperti menyihir pendemo. Suara lantang para pendemo tidak terdengar lagi setelah ditemui Sekda. Tanpa banyak basa basi, para pendemo membubarkan diri.

Kirom, Mata Sampang

KPU Bangkalan