matamaduranews.com–BANGKALAN-Syechona Kholil, salah satu ulama Madura yang diakui banyak orang karena karomah dan kewaliannya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Syechona Kholil juga diakui sebagai inisiator kelahiran NU, organisasi para ulama di Indonesia.
Siapa Syechona Kholil?
Syechona Kholil lahir di Bangkalan, Madura, pada hari Ahad Pahing, tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H Â bertepatan dengan tanggal 14 Maret 1820 M.
Syechona Khoilil juga diakui memiliki garis nasab ke Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), 1448-1570 M, salah seorang Wali Songo di Pulau Jawa.
Ayah Syechona Kholil bernama Kiai Abdul Latif tinggal di Desa Kramat, Kecamatan Kota Bangkalan. Leluhur Kiai Abdul Latif berasal dari keluarga Kiai Asror Karomah.
Menurut M Zaini, dalam tesis Genealogi pesantren di Bangkalan: studi genealogi Syaikhona Kholil Bangkalan Madura yang dipublikasi UIN Sunan Ampel, runtutan nasab Syechona dari jalur putra sebagai berikut: Kiai Kholil bin Kiai Abdul Latif bin Kiai Hamim bin Abdul Karim bin Kiai Muharram bin Kiai Asra Al-Karomah bin Kiai Abdullah bin Sayyid Sulaiman Mojo Agung yang merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.
Dalam penjabaran M. Zaini, Syechona Kholil Bangkalan memiliki sembilan istri yaitu: Pertama, Raden Ayu Assek binti Lodrapati. Kedua, Nyai Ummu Rahmah. Ketiga, Raden Ayu Arbi’ah. Keempat, Nyai Mesi. Kelima, Nyai Su’lah. Keennam, Nyai Kuttab. Ketujuh, Nyai Sabrah. Kedelapan, Raden Ayu Nurjadi. Kesembilan, seorang janda kaya berasal dari telaga biru, Tanjung Bumi, Bangkalan.
“Anak keturunan Kiai Kholil berasal dari empat orang istri, yaitu: Raden Ayu Assek binti Ludrapati, Nyai Ummu Rahmah, Raden Ayu Arbi’ah dan Nyai Mesi,” tulisnya.
Sedangkan lima istri yang lain, yaitu Nyai Su’lah, Nyai Khuttab, Nyai Sabrah, Raden Ayu Nurjati dan seorang janda dari Telaga Biru, sampai Syechona wafat tidak dikaruniai keturunan.
Perkawinan Syechona Kholil dengan Raden Ayu Assek binti Lodrapati
Raden Ayu Assek binti Lodrapati sebagai istri pertama Syechona Kholil. Nyai Assek seorang perempuan yang mempunyai darah (keturunan bangsawan). Pernikahan Syechona Kholil dengan Raden Ayu Assek binti Lodrapati konon berawal dari sayembara yang diadakan oleh ayahandanya, Pangeran Lodrapati.
Waktu itu, sang putri mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh. Ayahandanya melakukan sayembara yang isi pengumumumannya adalah “barang siapa yang mampu menyembuhkan anakku, jika laki-laki akan dijadikan menantunyaâ€.
Kabar ini sampai kepada Kiai Kholil, lalu membantu mengobati penyakit yang diderita oleh putri Lodrapati. Dengan izin Allah, Raden Ayu Assek binti Lodrapati sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Dari kisah inilah, Syechona Kholil dinikahkan dengan Nyai Assek pada bulan Rajab 1278 H. Saat itu, Raden Ayu Assek binti Lodrapati masih berusia 26 tahun. Sedangkan Syechona Kholil ditulis berusia 24 tahun.
Hasil dari pernikahan tersebut, Syechona Kholil dikaruniai dua keturunan, yaitu Nyai Khotimah dan Kiai Muhammad Hasan.
Anak pertama Syechona Kholil (Nyai Khotimah) dinikahkan dengan Kiai Muhammad Thoha bin Kahfal atau lazimnya dipanggil Kiai Munthaha, pada tahun 1290 H.
Hasil perkawinannya dikaruniai empat orang anak. Yaitu, Kiai Ahmad, Kiai Abdul Latif, Kiai Mujtabah dan Nyai Rohmah.
Sedangkan Anak Kedua Kiai Kholil yaitu Kiai Muhammad Hasan menikah dengan Nyai Karimah pada tahun 1316 H, tetapi pernikahan ini tidak dikarunia anak.
Lalu, Kiai Muhammad Hasan mengasuh Abdul Hadi, keponakan sepupu Syechona Kholil sejak usia lima tahun.
Pada tanggal 10 Muharram 1326 M, Kiai Muhammad Hasan dibuatkan pesantren oleh Syechona Kholil di Pasar Kapoh, Bangkalan.
Perkawinan Syechona Kholil dengan Nyai Ummu Rahmah
Hasil pernikahan kedua Syyechona Kholil dengan Nyai Ummu Rahmah dikaruniai seorang putri cantik bernama Nyai Minnah. Putrri Syechona Kholil ini diperistri oleh H. Muhammad Nafi’.
Hasil perkawinannya dikaruniai tiga orang putri yaitu Nyai Nahlah, Nyai Jamilah dan Nyai Aminah.
Perkawinan Syechona Kholil dengan Raden Ayu Arbi’ah
Raden Ayu Arbi’ah tercatat masih keturunan Bangsawan berasal dari Longapan Kemayoran, Kota Bangkalan. Hasil pernikahan dengan Syechona Kholil dikaruniai dua orang anak yaitu Kiai Ahmad Baidhowi dan Kiai Muhammad Imron.
Akan tetapi, Ahmad Baidhowi meninggal dunia pada usia lima bulan. Sedangkan Muhammad Imron setelah menginjak dewasa, memperistri seorang gadis yang berasal dari Desa Sabreh.
Gadis itu bernama Nyai Mutmainnah. Kedua pasangan ini akhirnya dikaruniai anak lima orang anak yaitu: Nyai Romlah (Ibu Kiai Fahrurozi, Kiai Abdullah As-Schal, Kiai Kholil AG, Ra Lilur, ), Nyai Aminah (Ibu Abdul Fattah Syafi’i), Nyai Nadhifah (Ibu Kiai Zubeir, Pengasuh Pesantren Nurul Kholil Demangan), Kiai Makmun dan Kiai Amin (Ayah Ra Fuad Amin, Ra Latif dan Ra Ibong).
Kiai Muhammad Imron selain memperistri Nyai Mutmainnah, juga memiliki istri Nyai Maimunah.
Hasil perkawinan Kiai Imron dengan Nyai Maimunah dikaruniai anak empat. Pertama, Kiai Munawir (wafat di Mekkah). Kedua, Nyai Naimah (Ibu Ahmad Juwaini, KH. Abdul Mukti Kholili dan Abdul Mughni).
Ketiga, Nyai Arfiyah (Ibu Nyai Badriyah, KH Komaruddin Rofi’i, Musyafa’ Rofi’i, KH Syafi’ Rofi’i, Abdul Kadir Rofi’i, Nafi’ah Rofi’i, dan Ra Mundzir Rofi’i).
Keempat, Nyai Jamaliyah (Ibu Nyai Rohmah, Nyai Syarifah, Uwaisul Qoroni, Nyai Kholidah, Muhammad Imron, Nyai Zakiyah, Nyai Sa’adatruddaroini dan Nyai Makkatul Mukarromah) .
Perkawinan Syechona Kholil dengan Nyai Mesi
Nyai Mesi berasal dari daerah Sumur Kepek Labang Bangkalan. Pernikahan dengan Nyai Mesi, Syechona Kholil dikaruniai seorang putri yang bernama lahir Nyai Asma.
Setelah anak gadisnya menginjak dewasa Nyai Asma dinikahkan dengan Kiai Muhammad Yasin.
Hasil perkawinannya ini akhirnya dikaruniai delapan orang anak.
Pertama, Nyai Malihah (Ibu H. Ahmad Faishal). Kedua, Kiai Kholil Yasin (ayah Muhammad Amin), Ketiga, Kiai Nasir Yasin, (ayah Muhammad Kholil). Keempat, Nyai Badriyah. Kelima, Nyai Naylah. Keenam Nyai Asiyah, (Ibu Ahmad Faruq Muhtaram). Ketujuh Nyai Karimah atau Nyai Maimunah. Kedelapan, Nyai Rabi’atul Adawiyah.
Berdasar berbagai sumber yang dihimpun Mata Madura, sembilan istri Syechona Kholil dinikahi setelah beberapa istri sebelumnya meninggal dunia.
Syech Kholil diketahui berumur lebih dari seratus tahun. Tepatnya 105 tahun. Syechona Kholil lahir pada 1820 M. Wafat pada tahun 1925 M.
Wajar jika Syechona Kholil tercatat berulangkali menikah hingga memiliki sembilan istri.
hambali rasidi