Budaya

Misnaya, Tokoh Sumenep Award 2017 Kategori Penyandang Disabilitas

×

Misnaya, Tokoh Sumenep Award 2017 Kategori Penyandang Disabilitas

Sebarkan artikel ini

MELIBAS KETERBATASAN

Misnaya, Tokoh Sumenep Award 2017 Kategori Penyandang Disabilitas
Misnaya, Tokoh Penyandang Disabilitas dalam Sumenep Award 2017.

MataMaduraNews.comSUMENEP – Tokoh ini lahir di Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, 19 Oktober 1983 silam. Tepatnya di Dusun Paotabar, Desa Jelbudan, Kecamatan Dasuk, Sumenep.

Misnaya hadir ke dunia ini dengan kekurangan fisik yang dimiliki. Kedua tangannya berkembang tidak normal, sehingga dalam proses pertumbuhannya banyak hal yang terkendala.

Namun sebagai seorang yang secara fisik berkekurangan, ternyata memiliki kemampuan yang melebihi orang kebanyakan yang memiliki fisik normal.

Misnaya memiliki moto, “Diriku bagaikan sungai kecil yang mengalir hanya untuk melengkapi air samudera”.

Meski begitu, Misnaya tetap sekolah. Riwayat pendidikannya dimulai dari SDN Jelbudan, Kecamatan Dasuk (lulus tahun 1995). Lalu SMPN 1 Dasuk hingga lulus tahun 1999.

Selanjutnya ia menempuh pendidikan pesantren sampai tahun 2003. Untuk mengimbangi kemajuan dirinya, Misnaya juga mengantongi sertifikat (ijazah) Paket C.

Di antara keterampilan yang dimiliki Misnaya ialah melukis, berceramah (da’i), presenter/MC, dan dekorasi pengantin.

Bakat melukisnya dikembangkan sejak kelas 5 SD. Hasil karyanya selain lukisan di atas kanvas, pada tahun 2006 pernah membuat lukisan foto diri Plt Bupati Hendro Siswantoro.

Misnaya juga membuat lukisan dekorasi ruang tamu rumah pribadi Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, dalam rangka resepsi perkawinan putrinya pada tahun 2016.

Hasil karya lain berupa lukisan dekorasi dapat dinikmati di kolam renang Mutiara Tirta Pajagalan dan di TK Al Ibrahimi Beraji (2017).

Di waktu senggang, Misnaya juga membuat lukisan pada bak sampah, sehingga menjadi hasil karya yang indah. Bak sampah dibuat sendiri dari bahan baku ban mobil bekas.

Misnaya saat menemui Tim Penilai Sumenep Award 2017.
Misnaya saat menemui Tim Penilai Sumenep Award 2017.

Sejak usia dini Misnaya telah mengembangkan banyak bakat yang kemudian dikembangkan untuk menopang kehidupannya bersama sang istri, Salani, yang juga penyandang tuna daksa. Keterbatasan dilibasnya dengan skill mumpuni yang berhasil ia kuasai.

Terakhir, ia sedang menggarap karyanya di TSI Batuan. Bersamaan dengan kemampuan melukis dekorasi, ia juga mengais keuntungan melalui kemampuan men-design Dekor Pengantin dengan gaya kontemporer dengan bahan sederhana, dan hasil karya yang dinamis.

Kemampuan ilmu agama yang diraih di pesantren selama 4 tahun, ditularkannya dalam bentuk dakwah, terutama pada acara-acara perkawinan dan Haflatul Imtihan di madrasah-madrasah di Kabupaten Sumenep dan di luar Kabupaten Sumenep, seperti Sampang, bahkan sampai ke Surabaya.

Kepiawaiannya di panggung atau mimbar juga menjadikannya tertarik untuk menjadi presenter/MC dalam acara-acara di lingkungan sekitarnya. Ini pun merupakan sumber penghasilan yang dapat menopang beban hidupnya sekeluarga.

Kesuksesannya hari ini terangkum dalam sebuah harapan yang menjadi pedoman hidupnya. Sebagai presenter/MC dia sering diundang sampai keluar kabupaten.

”Harapan besar membutuhkan semangat juang yang kuat. Berjuang tak kenal keadaan, karena keterbatasan bukan penghalang untuk meraih harapan yang gemilang,” katanya di suatu kesempatan.

Sebagai anggota aktif pada Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) yang berkantor di Jalan Asta Tinggi Kebunagung, Kabupaten Sumenep, lelaki yang kini tinggal di Dusun Torbang Timur, Desa Torbang, Kecamatan Batuan ini juga mendapat pembinaan dan motivasi. Di sini bersama teman-teman seperjuangannya saling asah, saling asih, dan saling asuh.

| Tim Penilai Sumenep Award 2017 Kategori Tokoh Penyandang Disabilitas

KPU Bangkalan