BeritaGaya Hidup

Owner Kempalan Bekali Santri Sumenep Cakap Digital

×

Owner Kempalan Bekali Santri Sumenep Cakap Digital

Sebarkan artikel ini
Literasi Digital
Dhimam Abror saat bekali Santri Sumenep Cakap Digital

matamaduranews.com-Owner situs Kempalan, Dhimam Abror Djuraid membagi berbagai tips kepada ratusan santri Sumenep agar cakap dalam menggunakan digital.

Menurut Dhimam, para santri perlu banyak belajar tentang dunia digital yang telah merasuki semua relung kehidupan. Agar identitas seorang santri yang mengedepankan nilai-nilai religius tak tergerus dengan arus digitalisasi.

Dhimam datang ke Kota Sumenep sebagai nara sumber dalam Seminar Literasi Digital Santri Sumenep yang digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI) dan Kementerian Kominfo bekerjasama dengan PC IPNU Sumenep, pada Kamis 21 Juli 2022 di Gedung Bupatie Hall Sumenep.

Dhimam melanjutkan, revolusi informasi telah mengubah banyak sendi kehidupan manusia. Termasuk kehidupan santri.

Salah satu contoh yang dialami santri di era digital, disebut Dhimam adalah yang semula santri membaca informasi melalui literasi konvensional. Seperti koran, buku dan majalah. Santri kini sudah jarang atau tak pernah mengakses informasi lewat koran atau majalah.

“Kebanyakan santri sekarang menyerap informasi secara digital. Apakah lewat medsos atau brosing ke mesin pencarian,” sebut Dhimam yang pernah menjabat Pemred Jawa Pos.

Fenomena digitalisasi yang telah merasuki dunia santri, kata Dhimam perlu dipahami sebagai sebuah tantangan. Agar identitas santri yang kental dengan pengetahuan agama tak larut pada arus digitalisasi.

“Benar kata panitia. Santri cakap digital perlu bekal sejak dini. Biar jati diri santri tetap punya nilai,” pungkas mantan Ketua PWI Jatim ini sembari mengutip berbagai dalil dalam Al-Quran.

Hadir juga Kadiskominfo Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya sebagai nara sumber dalam Seminar Literasi Digital Santri Sumenep. Juga Dosen Instika Dr Damanhuri dan dosen Universitas Bahauddin Mudhary Madura.

Dalam seminar itu, Ferdiansyah berharap kepada para santri dan generasi muda Sumenep agar memahami nilai dan etika dalam memanfaatkan digital biar tak terjerat UU ITE.

Pak Dian-panggilan akrab Ferdiansyah Tetrajaya-membekali para santri Sumenep dalam menerima informasi untuk terlebih dahulu melakukan cek dan ricek. Supaya tak termakan informasi hoax.

“Seringkali informasi di WA atau FB atau di platform medsos lain, anak muda sekarang langsung ikut share. Padahal informasi itu belum tentu benar,” tutur Pak Dian.

Karena itu, Pak Dian berharap kepada para santri dan anak muda Sumenep bisa cakap dalam bermedsos. Hindari berita hoax.

Ketua KMI
Ketua KMI Edi Homaidi

Sementara itu, Ketua Umum Kaukus Muda Indonesia (KMI) Edi Homaidi menyebut, kegiatan Literasi Digital Pesantren 2022 dilaksanakan di sejumlah pesantren Sumenep sejak tanggal 15, 19, 21, dan terakhir pada Sabtu 23 Juli 2022.

Katanya, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan literasi digital kepada para santri agar bijak dan bertanggungjawab dalam menggunakan internet.

“Sehingga santri Sumenep cakap berdigital. Memiliki kepribadian yang lebih penting dari kecerdasan,” pungkas Edi kepada wartawan, Kamis.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia menargetkan pada 2024 sudah 50 juta orang yang sudah mendapat literasi digital.

Guna mewujudkan hal tersebut,
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan berbagai stakeholder menggelar Seminar Kegiatan Literasi Cakap Digital.

Dalam siaran pers yang dikutip dari situs Bisnis.com, Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo, pemerintah menargetkan pada 2024 ada 50 juta orang yang sudah terliterasi digital.

“Gerakan ini memberikan edukasi dasar tentang digital skill, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Untuk level menengah ada program digital talent scholarship (DTS),” katanya.

Usman Kansong mengatakan pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam mewujudkan program transformasi digital yang inklusif tanpa dukungan semua pihak. (*)

KPU Bangkalan