MataMaduraNews.com–SUMENEP-Semenjak pasar hewan di Bangkal dipindah ke Pasar Ternak Terpadu di Desa Pakangdangan Sangra, Kecamatan Bluto, Sumenep, Madura, Jawa Timur, sejumlah pedagang sapi berharap ada pasar alternatif.
Pasar hewan alternatif yang dimaksud, yakni pasar hewan di Batang-Batang. Karena puluhan tahun silam, pasar tersebut bisa dikatakan terbesar setelah Pasar Bangkal.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal itu berdasarkan pengakuan salah seorang pedagang sapi asal Desa Longos, Kecamatan Gapura, H Nurrahman. Menurutnya, dulu sebelum pasar itu tutup, khususnya pasar hewan, sangat ramai.
“Dulu lumayan sangat ramai,” ucap H Nurrahman, Jumat (16/02/2018) ketika ditemui di rumahnya di Desa Longos.
BACA JUGA: Sementara, Pasar Batang-Batang Buka Tiap Selasa
Hal senada juga disampaikan Sugianto, pedagang sapi dari Desa Batang-Batang Daya yang mengaku sejak remaja sudah terbiasa ikut bapaknya berjualan sapi ke Pasar Batang-Batang.
“Saya mulai dari remaja memang sudah ikut orang tua jualan sapi, dan saya juga jualan di Pasar Batang Batang. Dulu pasar Batang-Batang sangat ramai, penjual dan pembeli sama sama puas,” ucapnya kepada MataMaduraNews.com.
Dampak matinya pasar hewan di Batang-Batang juga dirasakan oleh Asy’ari. Berdasarkan pengakuannya, pria asal Desa Jenangger, Kecamatan Batang-Batang itu baru belajar menjalani bisnis hewan, khususnya sapi, dua tahun sebelum pasar Batang-Batang ditutup.
Dalam penuturannya, salah satu yang memotivasi Asy’ari menjadi pedagang sapi karena jarak tempuh dari rumahnya ke pasar dekat. Sehingga, untuk biaya transportasi tidak butuh banyak uang dan yang demikian berpengaruh kepada besarnya modal dan hasil yang didapat.
“Saya sangat setuju kalau pasar sapi di Batang-Batang diaktifkan kembali. Dan ini memang harapan semua pedagang sapi, khususnya pedagang daerah timur, karena lokasinya tidak terlalu jauh dan lokasinya lebih strategis dibandingkan dengan Pasar Kandangan (Pasar Ternak Terpadu, red) itu,” tuturnya.
BACA JUGA:Â Musrenbang Lancar, Batang-Batang Ingin Lebih Maju
Asy’ari menyatakan, keinginan tersebut merupakan harapan semua pedagang sapi. Khususnya zona timur, meliputi Batang-Batang, Batu Putih, Gapura, dan Dungkek.
“Karena itu, saya mohon kepada pemerintah agar harapan kami ini terpenuhi dan bisa difasilitasi,” harap Asyari mewakili harapan semua pedagang sapi.
Tidak hanya itu, semenjak pasar hewan di Batang-Batang ditutup, kata dia, sebagian perekonomian masyarakat hampir lumpuh.
“Contoh kecilnya pedagang arit, penjual rumput ketika pasaran, dan aksesoris sapi yang lain. Belum lagi yang lain, seperti warung kopi dan penjual gorengan,” sebutnya.
Merespon harapan banyak pedagang sapi, Plt Camat Batang-Batang Ibnu Fajar menyambut baik keinginan tersebut.
“Tentunya ini harus ada upaya dan strategi, cuma yang pasti kami pasti mengusahakan agar harapan itu terpenuhi,” ucap Fajar ketika dihubungi MataMaduraNews.com via telepon, Jumat (16/02/2018).
Rusydiyono, Mata Madura