Berita UtamaKesehatan

Poli Onkologi RSUD Sumenep, Jadi Rujukan Warga Madura

×

Poli Onkologi RSUD Sumenep, Jadi Rujukan Warga Madura

Sebarkan artikel ini
Poliklinik RSUD Sumenep
Suasana Pendaftaran Poliklinik di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep

matamaduranews.com-Keberadaan Poli Onkologi RSUD Sumenep cukup membanggakan. Jika warga Madura ada masalah penyakit kanker, tumor dan lainnya. Tak perlu lagi jauh jauh berobat ke Surabaya.

Poli Onkologi RSUD dr Moh Anwar Sumenep sudah memiliki tenaga dokter spesialis bedah onkologi yang khusus menangani penderita kanker dan tumor.

“RSUD dr. Moh. Anwar ini sudah bisa melayani pasien penyakit penyakit yang berkaitan dengan onkologi, seperti kanker. Selain itu poli ini juga menangani kanker padat seperti kanker payudara, kepala, leher, kulit dan juga tumor lainya,” terang dr Erliyati, Direktur RSUD dr Moh Anwar Sumenep kepada media, beberapa waktu lalu.

Dalam meningkatkan pelayanan. Sejak Agustus 2024. Poli Onkologi RSUD Sumenep melakukan terobosan dengan cara operasi tanpa bedah kepada pasien.

Langkah itu dilakukan melalui operasi Bedah Minimal Invasif (MIS) dengan teknik Radio Frequency Ablation (RFA) pada tumor tiroit atau gondok yang terbukti jinak atau tidak ganas.

Sejarah Poli Onkologi RSUD Sumenep

Beruntung RSUD Sumenep memiliki dr. Husnul Ghaib, Sp.B (K)Onk. Sejak lulus kuliah dokter spesialis bedah pada tahun 2019. Dokter Ghaib berinisiatif membuka layanan Poli Onkologi di RSUS dr H Moh Anwar Sumenep.

Sebelum resmi berdiri sendiri. Dalam rentang waktu tahun 2019 sampai 2020. Pasien onkologi bergabung dengan Poli Bedah Umum.

Pada tahun 2020. RSUD Sumenep resmi membuka Poli Onkologi. Kendati demikian. Saat itu, Pasien BPJS belum bisa dilayani. Baru pada tahun 2021. Penderita kanker dan sejenisnya bisa dilayani dengan kartu BPJS setelah ada MoU antara RSUD Sumenep dengan BPJS Madura, pada bulan Februari 2021.

“Sejak 2021 itu, kami bisa melayani pasien-pasien kanker di Madura dengan kartu BPJS,” cerita dr Ghaib.

Keberadaan Poli Onkologi di RSUD Sumenep, satu-satunya di Pulau Madura. Di Jawa Timur hanya ada dua. Yaitu di RSUD Dr Soetomo Surabaya dan RSUD Sumenep.

Sebagai pasien rujukan dari Sampang, Pamekasan, Sumenep. Keberadaan Poli Bedah Onkologi RSUD Sumenep menjadi
tumpuan para pasien. Namun jumlah Pasien dibatasi dengan cara mendaftar online dan offline.

“Kami batasi untuk pelayanan onkologi
maksimal 80 Pasien. Kalqu dilepas atau tidak dibatasi bisa lebih dari 100 Pasien,” terang dr Ghaib.

Poli Onkologi RSUD Sumenep membuka praktik hanya 3 hari dalam seminggu. Yaitu pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Sebagian besar kasus onkologi yang ditangani dr Ghaib adalah kanker payudara. Di RSUD Sumenep. Fasilitas mendukung kebutuhan penanganan kanker payudara.

“Alhamdulillah. Kami memiliki alat penunjang diagnostik yang lengkap
mulai dari mamografi, CT scan, patologi anatomi. Kita punya semua. Tidak semua RSUD di Madura punya mamografi, alat diagnostik itu,” katanya menambahkan.

Disebutkan, untuk penanganan kanker payudara. Peralatan di RSUD Sumenep sudah ada. Mulai dari operasi kemudian kemoterapi, dan hormonal terapi.

“Yang belum kita punya adalah radioterapi karena memang di Jawa Timur itu hanya beberapa rumah sakit besar saja yang punya fasilitas radioterapi. Radioterapi itu sinar kata masyarakat awam,” tambahnya.

Alat Radioterapi, katanya, ada di RSUD dr Soetomo, RSAL, RSUD Syaiful Anwar di Malang. RSUD Sidoarjo. Rumah Sakit Suandi, Surabaya.

“Hanya rumah sakit-rumah sakit besar yang punya. Mudah-mudahan nanti ke depan di Madura ini ada satu rumah sakit harapan kami di Sumeneb ini punya fasilitas radioterapi,” lanjut dr Ghaib.

dr Ghaib berharap Poli Onkologi RSUD Sumenep menjadi pusat layanan Onkologi di Pulau Madura. Sehingga bisa melayani secara paripurna.

Di RSUD Sumenep, dr Ghaib bisa menangani kasus solid tumor. Tumor-tumor padat mulai kanker payudara. Kanker kepala leher, kanker kulit. Kanker jaringan ikat.

“Kanker khusus bisa kita tangani, tidak perlu ke Surabaya dan memang yang paling banyak adalah kanker payudara
di Kabupaten Sumenep ini, di Madura pada umumnya,” pungkasnya. (bahri)

KPU Bangkalan