Religi

Ra Lilur dan Ra Fuad

×

Ra Lilur dan Ra Fuad

Sebarkan artikel ini
Ra Lilur dan Ra Fuad
Ra Lilur dan Ra Fuad

matamaduranews.comBANGKALAN-Ra Lilur dan Ra Fuad sama-sama cicit Syechona Kholil, Bangkalan. Keduanya berbeda jalan. Tapi satu tujuan.

Ra Lilur dan Ra Fuad saudara sepupu. Ayah Ra Fuad (Kiai Amin) dan Ibu Ra Lilur (Nyai Romlah) merupakan saudara kandung.

Berawal dari Syechona Kholil mimiliki putra Kiai Imron.

Kiai Imron memiliki keturunan, diantaranya; Nyai Romlah dan Kiai Amin.

Nyai Romlah memiliki putra, salah satunya, Ra Lilur.

Kiai Amin memiliki putra, Ra Fuad.

KH Kholilur Rohman atau Ra Lilur

Ra Lilur menjalani kehidupan Sufisme. Memilih keluar dari hiruk pikuk duniawi. Tinggal berpindah-pindah tempat bersama orang-orang yang setia melayaninya. Kemudian wafat pada usia 75 tahun di Desa Banjar, Galis, Bangkalan.

Ra Lilur sempat menikah dengan Nyai Islani. Memiliki putra, Ra Bir Aly. Sejak bayi hingga dewasa, Ra Bir Aly diasuh KH Kholil AG-kakak Ra Lilur.

BACA: Mengenal Sosok Ra Lilur; Sufi dari Bangkalan, Madura

Ra Lilur memilih tinggal berpindah-pindah tempat. Setelah tinggal di Demangan. Ra Lilur menetap di Desa Prancak, Kecamatan Sepulu. Kemudian pindah tinggal ke Desa Banyubunih, Kecamatan Galis. Lalu pindah ke Desa Pakaan Laok, Galis. Terakhir, Ra Lilur menetap dan wafat di Desa Banjar, Galis, Bangkalan.

Ra Lilur wafat, pada hari Selasa (10/4/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.

Saudara kandung Ra Lilur adalah KH Fahrurrozi, KH Abdullah Schal, KH Kholil AG.

RKH Fuad Amin

R KH Fuad Amin atau Ra Fuad wafat di usia 71 tahun setelah dirawat dua hari di RSU dr Soetomo, VIP Graha Amerta, Surabaya, pada Senin sore (16/9/2019).

Ra Fuad memilih terjun di bidang politik pemerintahan sejak tahun 1990. Menjadi anggota DPR RI dari PKB. Dari 2003 hingga 2013, Ra Fuad menjabat Bupati Bangkalan. Dan 2014, terpilih Ketua DPRD Bangkalan dari Partai Gerindra.

Di luar kehidupan politik yang dilalui, Ra Fuad ternyata menyimpan misteri. Tak banyak orang ngerti apa yang dilmiliki Ra Fuad. Kecuali orang yang memiliki kepekaan hati.

Misteri ini diungkap Jimhur Saros yang mengaku sangat dekat dengan Ra Fuad sejak remaja.

Hubungan Jimhur dan Ra Fuad berawal dari kedekatan Jimhur dengan Kiai Amin. Ketika itu, Kiai Amin menjadi Ketua PPP Bangkalan. Jimhur menjadi wakil sekretaris PPP Bangkalan.

Kedekatan Jimhur dan Kiai Amin juga berlanjut dengan Ra Fuad. Ketika Ra Fuad berkuasa di Bangkalan, Jimhur memilih menjadi orang yang menyampaikan langsung aspirasi masyarakat ke Ra Fuad.

Kedekatan Jimhur membuka tabir bagaimana keperibadian sebenarnya Ra Fuad.

Menurut Jimhur, di balik sikap keras dan penilaian negatif banyak orang. Ra Fuad memiliki hati lembut ketika dihadapkan pada penderitaan orang.

“Suatu ketika di acara resmi di atas panggung. Tentu banyak orang melihat. Ra Fuad menangis sesunggukan. Karena mendengar pengaduan anak yatim dan orang tak punya,” cerita Jimhur, kepada Mata Madura, Kamis sore (19/9/2019).

Dalam penilaian Jimhur, jika memang hati Ra Fuad keras membatu seperti penilaian banyak orang bahwa Ra Fuad si raja tega. Tak mungkin hati keras itu bisa tersentuh cerita anak yatim.

“Saya meyakini Ra Fuad memiliki kelebihan, yaitu ketajaman hati. Ra Fuad bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kenapa Ra Fuad dinilai banyak orang memiliki sikap keras? Itu bukan karakter asli Ra Fuad. Tapi lingkungan atau alam yang menciptanya,” terang Jimhur.

Selain kesaksian itu, Jimhur juga mengakui jika Ra Fuad bisa mengerti sesuatu yang tak terlihat. Atau sesuatu yang belum terjadi.

“Seperti pengakuan mantan ajudan Bupati Sumenep. Ra Fuad sudah bilang suruh tenang ke Kiai Busyro. Artinya apa? Itu pengetahuan khusus yang dimiliki orang khusus. Tak mungkin dimiliki ke orang-orang biasa,” tambah Jimhur.

Kata Jimhur, kelebihan Ra Fuad juga ditampakkan saat wafat. “Berapa ribu orang yang berebut untuk pegang keranda jenazah Ra Fuad. Banyak orang yang mengaku didatangi dalam mimpi oleh Ra Fuad sebelum almarhum. Jika memang Ra Fuad tak punya kelebihan khusus. Waktu dapat musibah hingga almarhum, nama besar Ra Fuad tak mungkin lagi dihiraukan. Termasuk saat wafatnya,” papar Jimhur.

Jimhur berharap segala amal kebaikan Ra Fuad diterima oleh Allah Swt. Dan dosa-dosa Ra Fuad mendapat ampunan dari Allah Swt.

Syaiful, Mata Bangkalan

KPU Bangkalan