Sakit Ditinggal Cucu Kesayangan, Nenek Guru Budi Ikut Menyusul

×

Sakit Ditinggal Cucu Kesayangan, Nenek Guru Budi Ikut Menyusul

Sebarkan artikel ini
Satuman Asyari meratapi kepergian ibunya, Muripah, nenek Ahmad Budi Cahyanto. (Foto Istimewa/Mata Madura)

MataMaduraNews.comSAMPANG-Keluarga Satuman Asyari, ayah Ahmad Budi Cahyanto, kembali berduka Minggu malam (04/02/2017) lalu. Pasalnya, Muripah, nenek guru honorer yang meninggal setelah dianiaya muridnya itu, ikut menyusul ke rahmatullah.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pantauan MataMaduraNews.com, netizen ramai-ramai mengucapkan bela sungkawa atas duka kepergian nenek Musrifah. Ibunda Satuman itu, mengembuskan napas terakhir pada Minggu malam pukul 22.15 WIB.

”Innalillahi wainnailaihi roji’un….Telah meninggal dunia barusan sekitar pukul 22.15 wib nenek dari (alm) Achmad Budi Cahyanto.. Ibunda dari bapak Satuman,” tulis Mahardika Ardi di group WA Berita Seputar Sampang, seperti dilansir Media Madura, Minggu (04/02/2018)

Nenek Muripah jatuh sakit pasca ditinggal cucu kesayangannya, Ahmad Budi Cahyanto, yang meninggal pada Kamis (02/03/2018) lalu. Portal berita Media Jatim menulis, nenek berusia 79 tersebut sudah terlihat sedih saat jenazah cucunya datang dari RSU dr Sutomo Surabaya.

”Nenek guru Budi tadi malam meninggal dunia tepat 3 hari pemakaman cucunya. Nenek Muripah dimakamkan di samping cucunya tadi pagi,” kata Wahed, salah satu warga yang mengikuti proses pemakaman nenek Muripah di pemakaman umum Desa Tanggumong, Kecamatan Kota, Sampang, Senin (05/02/2018).

Tak ayal, kepergian nenek Muripah membuat duka keluarga Satuman bertambah-tambah. Dalam waktu tiga hari, guru honorer K2 yang sudah mengabdi selama 23 tahun itu kehilangan dua orang kelurganya sekaligus.

Sebelum jatuh sakit hingga meninggal, nenek Muripah masih terlihat sehat di hari kematian cucunya. Namun, kehilangan cucu kesayangan yang masih berusia muda mungkin membuatnya syok.

”Kemarin sempat shock melihat kedatangan cucunya di rumah duka, masih sehat saat itu,” terang Edi tetangga almarhum guru Budi.

Red, Mata Madura