matamaduranews.com–SUMENEP-Dari kosakata, nama Saltis tidak ada dalam kamus Indonesia. Tapi, jika dicari dalam dictionary (kamus Ingris) Salt bermakna garam. Dan Island punya arti pulau. Jika digabung, Saltis berarti Pulau Garam.
Begitu pendiri Saltis Rock Band, (alm) H Muhlis mengambil nama Saltis sebagai penegasan jika Group Band yang akan berkompetisi dalam Rock Festival-Part Five berasal dari Sumenep, Madura.
Waktu itu Group Band Saltis sudah memiliki studio dan peralatan lengkap untuk show out door.
Kelengkapan peralatan dan fasilitas Saltis masih belum dimiliki Group Band Surabaya yang juga ikut berlaga.
Dari sisi persiapan, Saltis terbilang unggul dibanding Group Band lain dari kota besar. Memang perhatian dan kepedulian, H Muhlis melihat potensi anak muda Sumenep di dunia musik begitu kuat.
Meski sebagai politisi PPP, H Muhlis masih menyempatkan waktunya untuk menyediakan sarana penyaluran pemuda berbakat dalam aktivitas yang berbuah prestasi.
Nilai kebaikan H Muhlis bisa jadi hilang ditelan zaman. Tapi, buah tanaman kebaikan yang sempat mengharumkan nama Sumenep ke pentas nasional lewat Saltis Rock Band tidak akan lekang.
Saltis seperti legenda yang tidak akan habis dibicarakan. Nama harum Saltis masih melekat pada generasi yang sempat bersinggungan di masa kejayaannya.
H Homaidi misalnya, ketika membaca liputan kisah Saltis Rock Band di Mata Sumenep merasa kaget karena harus memutar memorinya pada tahun 89. H Homaidi menganggap keberadaan Saltis Rock Band seperti titipan Raja Sumenep yang mengawali aliran musik Rock Religi di Nusantara.
Ia lalu bercerita bagaimana Joko Tole menjadi tonggak berdirinya Kerajaan Majapahit sebagai cikal bakal lahirnya Nusantara.
“Rock Band lain di Indonesia belum ada yang bernafas religi. Group Band Bimbo bukan aliran musik rock, tapi aliran musik pop. Apalagi, lirik lagu Sadar penuh makna sufistik. Ingat, di tahun-tahun itu, atribut musik rock masih berkonotasi negatif. Tapi, Saltis Rock Band Sumenep bisa menjawab dengan lantunan lagu bernafas sufistik,†jelas H Homaidi yang mengaku fans berat Saltis.
Sejak wafatnya, H Muhlis personel Saltis bercerai berai. Sang vokalis Encung Hariyadi memilih hijrah ke Surabaya bersolo karier dan bergabung dengan Group Band Rock Tricle dan Group Band Andromeda, Surabaya.
Sementara, eks personel Saltis seperti Zadey Gozal, Awix Labeng dan Jass membuat group anyar bersama teman-teman barunya. Kekosongan vocalis Encung diisi Zadey Gozal. Dan posisi Zadey diisi Sony. Sedangkan pemukul drumer diisi free lance. Mereka menamakan Group musik Jivas Band. Group pentolan Saltis sempat laris manis kerap diundang pada acara resepsi pernikahan. Tapi pamornya masih kalah dengan full personel Saltis.
Saltis tidak mungkin reinkarnasi. Begitu asumsi Ilyas yang memiliki ide merajut eks personel Saltis Rock Band dalam sebuah Group Band dengan nama lain.
Berawal dari reuni eks personel Saltis Rock Band, minus Bakar,Sang Drumer, diisi Diki, pada tahun 2009, Ilyas membuat pentas Tribut Iwan Fals di lapangan Bumi Sumekar dan mengawali perubahan nama menjadi Super Mantap Band.
habis
sumber: mata sumenep