Kesehatan

STPI Susun Profil dan RAD Guna Wujudkan Grujugan Bebas TBC

×

STPI Susun Profil dan RAD Guna Wujudkan Grujugan Bebas TBC

Sebarkan artikel ini
Penyusunan Profil TBC dan RAD
Hari terakhir Penyusunan Profil TBC dan Rencana Aksi Desa (RAD) dalam penanggulangan TBC Desa Grujugan, Kecamatan Gapura, Sumenep, Rabu (6/05/2021). (Foto for Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Penyusunan Profil Tuberkulosis (TBC) dan Rencana Aksi Desa (RAD) dalam rangka penanggulangan TBC di Desa Grujugan, Kecamatan Gapura hampir mencapai finalnya.

Selama 4 hari, dari tanggal 3-6 Mei 2021, Stop TB Partnership Indonesia (STPI) bersama Pemerintah Desa Grujugan melaksanakan penyusunan profil TBC dan RAD tersebut di Balai Desa Grujugan.

Tingginya beban TBC di Desa Grujugan, menjadikan penting adanya perencanaan aksi penanggulangan TBC yang partisipatif dengan melibatkan multi stakeholder di desa.

Pasalnya, sebagaimana disampaikan dr. As’ad Zainudin selaku Kepala Puskesmas Gapura, sejak tahun 2018 sampai dengan 2020, kasus TBC di Desa Grujugan terus mengalami peningkatan.

“Total pasien TBC di Puskesmas Gapura pada tahun 2020 sejumlah 59 kasus, dengan rincian laki-laki 33 orang (59,5 %) dan perempuan 26 orang (40,5%). Sehingga, adanya Profil TBC dan RAD desa diharapkan dapat menjadi acuan untuk penanggulangan TBC di Desa Grujugan,” ujar dr As’ad.

Baca Juga: Hari Ketiga Penyusunan Profil dan RAD TBC di Grujugan Bahas Masalah dan Tantangan

Selama 4 hari proses penyusunan profil ini, dilakukan pemaparan situasi TBC di Kecamatan Gapura dan secara khusus Desa Grujugan yang dilanjutkan dengan pembahasan urgensi adanya profil TBC.

Termasuk dalam pembahasan itu permasalahan dan tantangan yang dihadapi, tujuan dan target rencana kegiatan penanggulangan TBC serta finalisasi RAD penanggulangan TBC di Desa Grujugan.

Adapun peserta kegiatan ini berjumlah 15 orang, yang terdiri dari unsur Pemerintah Desa 5 orang, unsur kader TBC 7 orang, unsur pengelola Ponkesdes 1 orang, dan unsur tokoh masyarakat 2 orang.

Sosialisasi Pengetahuan TBC sebagai Langkah Kunci Penanggulangan TBC

Didik Susanto selaku Kepala Desa Grujugan mengatakan m rencana kegiatan yang paling fenomenal dalam RAD penanggulangan TBC adalah sosialisasi pengetahuan dan penanggulangan TBC kepada 27 rukun tetangga (RT) di Desa Grujugan.

Sosialisasi ini akan dimulai pada bulan Juni 2021 dengan melibatkan Pemerintah Desa, kader TBC dan perawat desa. Sosialisasi ini dilakukan agar masyarakat mengetahui apa itu TBC, bagaimana penularan TBC dan cara berpartisipasi dalam upaya penanggulangan TBC, khususnya di Desa Grujugan.

“Kami akan melaksanakan sosialisasi dengan masif dari RT ke RT. Kami akan membuat jadwal sosialisasi bersama dengan Ketua RT, kader desa siaga TBC dan perawat desa,” tutur Kepala Desa Grujugan.

Rencana tersebut didukung oleh Ferly Agus Saputra, fasilitator dari Lakspesdam PCNU Sumenep. Dia menjelaskan, terdapat masalah teknis dan non teknis yang dihadapi Desa Grujugan dalam menanggulangi TBC. Sehingga, perlu adanya sosialisasi dengan masif ke masyarakat guna meningkatkan kepedulian TBC di desa.

“Permasalahan sudah terbahas, dan sudah menjadi rencana kegiatan penanggulangan TBC di Desa Grujugan, Kecamatan Gapura,” ujar Ferly, Kamis (6/05/2021).

Baca Juga: STPI Susun Profil dan RAD Guna Tanggulangi TBC di Grujugan

Permasalahan teknis yang dihadapi oleh Desa Grujugan dalam penanggulangan TBC antara lain kurangnya kesadaran masyarakat tentang TBC, penanganan TBC kurang maksimal, terbatasnya alat pelindung diri (APD), kurangnya gizi masyarakat, keadaan ventilasi rumah yang kurang baik, dan adanya kasus putus minum obat.

Sedangkan masalah non teknis antara lain minim dukungan Pemerintah Desa terhadap penanggulangan TBC serta belum tersedianya regulasi Pemda dan Desa.

Dari permasalahan tersebut, disepakati strategi atau solusi oleh peserta diskusi yaitu sosialisasi pemberian edukasi pada masyarakat agar paham tentang TBC dan cara penanggulangannya, meningkatkan sinergi antara kader TBC, pasien dan pihak Puskesmas (PJ TB) dalam mempercepat hasil laboratorium dari pemeriksaan dahak, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan etika batuk pada pasien TBC agar dapat mengurangi penularan.

Tak kalah penting, bantuan terhadap pasien TBC dari pemerintah desa dalam upaya peningkatan gizi, serta keterlibatan pihak keluarga dalam pendampingan pasien TBC agar minum obat secara teratur.

Finalisasi Profil TBC dan RAD akan Dilakukan dalam Waktu Dekat

Kegiatan selama empat hari terakhir yang dilakukan oleh Desa Siaga TBC telah menghasilkan draf dokumen Profil TBC dan RAD penanggulangan TBC di Desa Grujugan.

Sukri selaku petugas lapangan dari STPI mengatakan, Profil TBC dan RAD dalam waktu dekat akan diselesaikan dan segera ditandatangani oleh Kepala Desa Grujugan.

“Akan kami percepat finalisasi draf profil dan RAD yang telah dihasilkan selama 4 hari penyusunan,” kata Sukri.

Di kesempatan yang sama, Abd. Rasit selaku Ketua Kader Desa Siaga TBC mengatakan, Profil TBC dan RAD sudah dalam tahapan final, hanya saja masih menunggu untuk disahkan oleh Kepala Desa Grujugan.

Semua rencana kegiatan yang telah disepakati, menurut dia sangat baik untuk mewujudkan Desa Grujugan bebas TBC.

“Saya berharap agar semua kegiatan yang kita rencanakan dan rancang bersama dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga Desa Grujugan dapat bebas dari TBC dalam waktu 2 atau 3 tahun ke depan,” tutur Abd. Rasit.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan