Ekonomi

Telan APBD Hampir Rp 200 Juta, Gebyar Batik Pamekasan 2020 Diprotes Pengusaha

×

Telan APBD Hampir Rp 200 Juta, Gebyar Batik Pamekasan 2020 Diprotes Pengusaha

Sebarkan artikel ini
Gebyar Batik Pamekasan
Gebyar Batik Pamekasan 2020 di Semarang, Jawa Tengah, Ahad (6/12/2020). (Foto Screenshot YouTube)

matamaduranews.comPAMEKASAN-Gebyar Batik Pamekasan 2020 yang digelar Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan di Hotel Melva Balemong, Semarang, menuai protes dari pengusaha batik.

Pasalnya, festival batik yang menghabiskan hampir Rp 200 juta dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020 tersebut, dinilai tidak menguntungkan para pengusaha batik di Kabupaten Pamekasan.

Hal tersebut diungkapkan Abdus Somad, pengusaha Batik KaDe di Pamekasan. Menurutnya, menempatan Gebyar Batik di Semarang tidak memberikan keuntungan terhadap pengusaha, lantaran perputaran uang terjadi di kota tersebut.

“Kalau ditaruh di Pamekasan, maka orang luar akan beli batik di Pamekasan dan uang akan berputar di Pamekasan,” ungkap Abdus Somad, Rabu (9/12/2020).

Selain itu, harga batik Pamekasan yang ada di festival yang menghadirkan 3 designer ternama tersebut, tidak lebih tinggi dari harga yang dijual di pasar Pamekasan.

“Harga yang dijual di Gebyar Batik Pamekasan hanya dijual Rp 150 ribu, seperti di Pasar 17 Agustus. Seharusnya batik yang diikutkan di Gebyar Batik itu ditaruh dengan harga Rp 200 ribu,” tambah Abdus.

Gebyar Batik Pamekasan 2020

Kekecewaan para pengusaha bertambah lantaran dalam festival tersebut terdapat oknum yang menjual batik dengan harga lebih murah dari harga yang ditetapkan para pengusaha batik Pamekasan.

“Kecewanya lagi para pengusaha batik yang diikutsertakan di acara Gebyar Batik Pamekasan 2020 ini diberi stand di luar ballroom. Sedangkan dari oknum buka stand di dalam ballroom dengan harga murah,” kata Abdus dengan nada ketus.

Sebelumnya, menjelang akhir tahun 2020, Disperindag Pamekasan menggelar Gebyar Batik Pamekasan 2020 di Hotel Melva Balemong, Semarang, Ahad (6/12/2020) lalu.

Bertujuan mengenalkan Batik Pamekasan lebih luas, kegiatan tersebut harus dibayar dengan menelan APBD Pamekasan 2020 lebih dari Rp 194,4 juta rupiah.

Pemilihan lokasi di Semarang, kata Kadisperindag Pamekasan, Sjaifuddin, dipandang lebih tepat untuk mengenalkan batik Pamekasan ke Mancanegara.

“Kalau ditaruh di Pamekasan lalu siapa yang mau membelih batik. Sementara di Pamekasan banyak penjualnya. Jadi, kami harus datang ke sana (luar Pamekasan, red) dan mempromosikannya di sana,” jelas Sjaifuddin, Ahad (6/12/2020).

Bait, Mata Madura

KPU Bangkalan