matamaduranews.com-Heru Budi Prayitno, juru bicara Paslon Kharisma di Pilkada Pamekasan menilai bahwa dalam memilih pemimpin, ada baiknya kita tak meninggalkan metode berpikir demand and supply.
Menurut Sekretaris DPD PAN Pamekasan ini, dari sisi demand, Pamekasan butuh pemimpin yang punya kedekatan dengan masyarakat bawah sekaligus yang bisa men-drive-masyarakat.
“Kita butuh pemimpin yang bisa men- _drive_ , memimpin itu adalah menggerakkan yang dipimpinnya menuju visi yang telah ditetapkan. Nah, _supply_-nya adalah KH. Kholil, tokoh yang memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah,” terang Heru kepada Johar Maknun, Mata Madura, Jumat pagi.
Menurut Heru, untuk bisa men- _drive_, butuh pemimpin yang punya pengalaman memimpin Pamekasan.
Kerena jika tidak punya pengalaman, lanjut Heru,_driving_ ini tidak bisa efektif.
Menurut aktivis yang juga ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Madura) ini , dari diskusi internal DPD PAN Pamekasan yang panjang. Sepakat bahwa kita butuh pemimpin yang tidak hanya kuat secara elektabilitas, tetapi juga butuh pemimpin yang punya kedekatan emosional yang kuat dengan masyarakat sekaligus punya pengalaman memimpin Pamekasan.
Sementara itu, calon Bupati KH. Kholilurrahman punya pandangan bahwa sebagai pemimpin daerah tidak cukup paham soal tantangan lokal, tetapi juga paham bagaimana tantangan global.
“Ini terkait dengan strategi pembiayaan pembangunan. Salah satunya misalnya, secara ekonomi makro jika dilihat dalam perspektif _year of year_ (YOY) dalam pertumbuhan ekonomi nasional adalah sebesar 4,95% , dan percatur wulan 1,5% dan atau sebesar 5,03% (calender to calender) ditengah masih tingginya ketidakpastian dan berbagai tantangan global yang masih membayangi, seperti fragmentasi geoekonomi, dan ketegangan geopolitik,”. Demikian KH. Kholil menyampaikan tanggapannya kepada Mata Madura, (22/11/2024) di kediamannya.
Lanjut mantan Bupati Pamekasan ini, pemahaman yang baik seorang pemimpin terhadap tantangan global.
Pemimpin daerah bisa dengan cepat menyusun strategi yang efektif untuk pembiayaan pembangunan daerah.
“Saya sepakat dengan pandangan sekretaris DPD PAN Pamekasan. Dalam bingkai demokrasi, kepala daerah harus mampu menggerakkan seluruh elemen yang dipimpinnya untuk bergerak ke arah visi Pamekasan ke depan. Karena pembangunan itu itu harus dilakukan bersama-sama masyarakat.”, tandas Kiai Kholil.
“Dengan pemahaman yang baik terhadap tantangan global itu, pemimpin daerah bis dengan cepat menyusun strategi yang efektif untuk pembiayaan pembangunan daerah. Misalnya, bagaimana kita bisa membuat perencanaan untuk meningkatkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto),” pungkasnya. (joharmaknun)