Pemerintahan

Viral Proyek Tugu Keris, DPRD Sumenep Minta Warga Ikut Mengawasi

×

Viral Proyek Tugu Keris, DPRD Sumenep Minta Warga Ikut Mengawasi

Sebarkan artikel ini
Tugu Keris
Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat memantau pembangunan tugu keris di gerbang masuk Kabupaten Sumenep di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan. (Istimewa)

matamaduranews.com-Proyek Tugu Keris berlokasi di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Sumenep jadi atensi anggota DPRD Sumenep.
Sebab, pembangunan tugu keris itu viral di media sosial.

Sejumlah netizen mempersoalkan urgenitas proyek yang berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). Dari sebesar Rp2,1 miliar dari Kontraktor Kontrak Kerjasama Sumenep (KKKS) disorot netizen karena dinilai mubadzir.

Juhari, Anggota DPRD Sumenep, menyebut anggaran miliaran itu perlu peran masyarakat agar tak disalahgunakan. Dia meminta masyarakat ikut serta mengawasi pelaksanaan pembangunan tugu keris tersebut.

“Dana CSR bukan hanya alat kepentingan, tetapi harus benar-benar dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan implementasi proyek sesuai dengan fakta lapangan,”
kata Juhari kepada media, Jumat (19/4/2024).

Dalam pandangan politisi PPP, sejatinya, dana tersebut bisa dialokasikan kebutuhan masyarakat lain yang lebih mendesak.

Tapi karena terlanjur teralokasi dan sudah dikerjakan. Juhari hanya bisa ikut mengajak warga sekitar untuk terlibat aktif mengawasi pekerjaan sesuai dengan RAB.

Sementara informasi yang dihimpun media ini, penyaluran dana ini melalui tiga perusahaan KKKS, seperti Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Medco Energy, dan Kangean Energy Indonesia (KEI).

Sementara Dewan Pembina Majelis Parlemen Jalanan (MPJ) Sumenep Kurniadi, mewarning anggaran tugu keris sebesar Rp 2,1 miliar ini, tidak dijadikan bancakan oknum – oknum tertentu.

“Saya terus melakukan investigasi dilapangan, soal pembangunan tugu keris yang anggarannya mencapai Rp 2,1 miliar,” tukasnya.

Bahkan dilapangan, Kurniadi mengaku mendapatkan data bahwa dari dana Rp 2,1 miliar sudah dicairkan sekitar Rp 1,1 miliar.

“Sampai saat ini publik masih bertanya-tanya tentang yayasan atau kelompok masyarakat yang menjadi penerima dari dana CSR tersebut. Jangan-jangan akan dijadikan bancakan atau lain sebagainya. Tapi yang pasti, saat ini saya sudah mengantongi beberapa data tersebut dan lihat saja nanti,” pungkasnya. (bahri)

 

KPU Bangkalan