MataMaduraNews.com, SAMPANG – Sejumlah mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di kantor Pemkab Sampang, Kamis (01/12). Massa yang menamakan diri sebagai “Mahasiswa dan Masyarakat Desa†menuntut Kepal Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Sampang, Misdi untuk mundur daru jabatannya.
Sebelumnya, Sabtu (24/11) massa telah mendatangi kantor Disperindagtam dalam tuntutan yang sama. Menurut korlap aksi Hairus Zaman, Misdi dianggap gagal mengemban amanah.
â€Masalah pembangunan instalasi Biogas yang menelan anggaran Rp 1,3 miliar (Rp 1.385.946.300) melahirkan kesimpulan, Misdi sudah seharusnya lengser dari jabatannya,†kata Zaman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang tahun 2016, tercatat ada penurunan nilai produksi hasil tambang golongan C dari 5.950.000 di tahun 2013 menjadi 3.170.000 di tahun 2015. Hasil tambang meliputi jenis tambang batu gamping, batu putih, pasir sungai, pasir laut, sirtu, tanah liat, pasir gunung, semen dan lainnya.
Zaman juga mengatakan, total kelompok perusahaan industri dari tahun 2013 hingga 2016 hanya 29 kelompok industri, baik industri besar, kecil dan rumah tangga. â€Itu data dari BPS. Tidak ada peningkatan kewirausahaan,†tambahnya.
Dugaan Zaman diperkuat dengan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2015. Dalam laporan itu Disperindagtam harus mengembalikan dan sebesar Rp 102.694.346 ke kas daerah.
â€Itu terkait pelaksanaan kegiatan instalasi pembangkit biogas yang terindikasi kuat melawan hukum,†kata Zaman.
Massa meminta agar Bupati Sampang, A. Fannan Hasib menemui. Namun Bupati tak kunjung muncul dengan alasan tidak ada di kantor. Kemudian massa berpindah ke pendopo bupati.
â€Kami minta agar bupati segera menurunkan Misdi dari jabatannya karena telah memberi rapor merah pada rakyat,†kata Zaman, geram.
Jamal, Mata Sampang