Berita Utama

Berkah Facebook, Donasi Rp 13,2 Juta Untuk Warga Miskin Dungkek

×

Berkah Facebook, Donasi Rp 13,2 Juta Untuk Warga Miskin Dungkek

Sebarkan artikel ini
Berkah Facebook, Donasi Rp 13,2 Juta Untuk Warga Miskin Dungkek
Warga Miskin Taman Sare, Dungkek saat menerima bantuan dari donator
Warga Miskin Taman Sare, Dungkek saat menerima bantuan dari donator
Warga Miskin Taman Sare, Dungkek saat menerima bantuan dari donatur

MataMaduraNews.comSUMENEP-Tanpa menunggu banyak diskusi, para aktivis Sumenep ini langsung mengumpulkan donasi untuk membantu warga miskin Dusun Tengat, Desa Taman Sare, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jatim. Mereka Alima (41), Sutabar (100), Jutiya (80), sejak lahir hidup di rumah gedek yang sudah lapuk. Terbaru, nenek Murtati (85) yang juga dapat bantuan dari donatur.

Respon donatur berawal dari unggahan akun facebook bernama Ochi. Dalam tempo singkat, respon netizen bersahutan. Salah satunya, akun facebook bernama Ferry Saputra. Dalam komunikasi via medsos itu, Ochi dan Ferry sepakat jumpa darat. Dalam pertemuan itu,  disepakati untuk menyebar unggahan Ochi ke sejumlah grup facebook dan membuat grup WhatsApp bernama Sumenep Berbagi.

Hasilnya? Sejak kehidupan warga miskin itu di upload Kamis malam (14/9/2017), sudah ada uang terkumpul sebesar Rp 13,2 juta. Para donatur itu ada yang langsung menyumbang Rp 10 juta. Sisanya dari sejumlah kolega Ferry dan Ochi dengan jumlah variatif.

Dari uang itu, sebagian sudah ada yang diserahkan. Seperti yang diterima nenek Murtati. Dia tampak sumringah ketika menerima uang tunai dari donatur Jakarta sebesar Rp 200 ribu.

Lalu, uang yang ada untuk apa?  “Sumbangan transfer yang Rp 10 juta masih utuh, mas. Yang tiga juta sudah kami berikan kepada Bu Alima, Pak  Sutabar  dan Jutiya. Ketiganya kami beri uang tunai dan barang yang dibutuhkan,” terang Ferry saat dihubungi MataMaduraNews.com, Jumat malam (22/9/2017) sambil menunjukkan gambar tulisan tangan via WhatsApp.

Bantuan yang sudah diterima Kakek Sutabar
Bantuan yang sudah diterima Kakek Sutabar
Bantuan yang sudah diterima Ibu Alima
Bantuan yang sudah diterima Ibu Alima
Bantuan untuk Nenek Jutiye
Bantuan untuk Nenek Jutiya

Ferry yang dikenal sebagai konsultan perencana ini, berkeinginan untuk membangun rumah layak huni dan MCK bagi keempat warga miskin tersebut. Sisa uang donatur masih ia simpan bersama Ochi sambil menunggu tambahan dari donatur yang lain.

“Saya estimasi biaya, Rp 5 juta  per orang untuk renovasi rumah dan buat MCK. Kami akan perbaiki atap rumah dengan asbes. Dinding sebagian dari bata,” terang Fery.

Meski Ferry dan Ochi gigih menjaring donatur untuk membantu para warga miskin, tapi tetap ada cibiran. Bahkan, Ferry dan Ochi dituding sedang mengeksploitasi warga miskin untuk kepentingan tertentu.

“Ya..gak pa apa, mas. Apa pun mereka bilang, kami tetap ingin membantu sekuat tenaga untuk warga miskin itu,” tambah Ferry.

Baca Juga:Ini Perjuangan Rosita untuk Warga Miskin di Taman Sare

Sebagaimana diketahui, akun  facebook  bernama Ochi menggugah kehidupan warga miskin Taman Sare, Dungkek, seminggu lalu. Ochi yang memiliki nama asli Rosita, kali  pertama yang ia unggah adalah kehidupan Ibu Alima.

”Alhmadulillah setelah itu (diunggah di facebook) banyak para dermawan yang berdatangan untuk berbagi dengan Ibu Alima,” jelas Rosita ketika MataMaduraNews.com bertamu ke kediaman Ibu Alima, Selasa (19/09) lalu.

Sampai detik ini, tutur Rosita, sudah ada beberapa dermawan yang menyantuni Alima. Bahkan untuk Sutabar dan Jutiya bantuan juga sudah datang silih berganti.

”Ada yang uang tunai, sembako, lemari, seprai, dan pakaian,” sebutnya.

Mereka yang sudah mengunjungi Alima, Sutabar, dan Jutiya di antaranya Sekretaris Desa setempat, dari pihak Kecamatan Dungkek, dan aparat Kepolisian. Beberapa warga dari luar Desa Taman Sare pun juga sudah ada yang memberikan santunan.

”Juga ada dari beberapa awak media,” imbuhnya.

Menurut Rosita, selain Alima, Sutabar, dan Jutiya, sebenarnya masih ada warga lainnya yang mengalami nasib sama. Seperti ketiganya, mereka juga sangat membutuhkan uluran sesama, terutama dari pemerintah.

Rusydiyono/Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan