Pemerintahan

Bupati Fauzi Mengurai Kemiskinan

×

Bupati Fauzi Mengurai Kemiskinan

Sebarkan artikel ini
Bupati Fauzi
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang populer dengan sebutan Cak Fauzi

matamaduranews.com-Persoalan kemiskianan di Kabupaten Sumenep terus menjadi perhatian Bupati Fauzi.

Dalam tempo singkat. Bupati Fauzi berhasil menekan angka kemiskinan, 18,6 ribu jiwa. Menaikkan tingkat harapan hidup dan skor IPM kabupaten Sumenep mencapai 67,8.

Kesuksesan Bupati Fauzi mampu berbuat di tengah waktu singkat dan kompleksitas persoalan serta luas geogarafi yang tak lazim. Karena Kabupatèn yang diiisi banyak pulau. Tergolong sebuah prestasi luar biasa.

Publik Sumenep terkadang sepotong melihat persoalan kemiskinan dilihat dari sisi ekonomi semata. Padahal,bicara  kemiskinan tidak melulu persoalan ekonomi.

Para pakar kemiskinan mengatakan, persoalan kemiskianan bisa terurai, bagaimana orang miskin berdaya dalam jaminan pendidikan, kesehatan, dan memberi pelayanan yang sama sebagai warga negara.

Dari persoalan di atas. Bupati mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satunya, kesehatan gratis dan jaminan kesehatan bagi pekerja non formal.

Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia warga Sumenep. Bupati Fauzi mencetuskan Harapan lama sekolah di Sumenep. Di mana pada tahun 2022 mencapai 13,51 tahun.

Agar terbebas dari kemiskinan, penduduk harus sehat. Karena itu, pola hidup dan ketersediaan infrastruktur pemeliharaan kesehatan juga dikebut di era Bupati Fauzi. Berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dibenahi.

Itu terlihat tingkat harapan hidup warga Sumenep mencapai posisi tertinggi se-Madura, bahkan melampaui capaian Jawa Timur.

Data BPS Pada tahun 2022, tingkat harapan hidup warga Sumenep mencapai 71,99 tahun.

Begitu juga dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM terdiri dari tiga komponen, yakni umur panjang dan sehat, tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang baik, serta hidup layak.

Jika kita tilik dari angka IPM, capaian Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Fauzi menunjukkan IPM tertinggi se-Madura.

Pada tahun 2022, IPM kabupaten Sumenep skornya mencapai 67,8, sedangkan Pamekasan 66,9, Sampang 63,3 dan Bangkalan 65.

Walaupun begitu, skor ini rata-rata masih lebih rendah dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur. Faktor pemberatnya tentu saja tingkat kemiskinan yang rata-rata lebih tinggi di Madura.

Jika dilihat dari angka pengangguran di Sumenep tahun 2023  sangat rendah, hanya 1,7 persen.

Kendati demikian, data BPS 2023.  Jumlah penduduk miskin di Sumenep berkurang 18,6 ribu jiwa, dari semula 224,73 ribu jiwa menjadi 206,10 ribu jiwa.

Bupati Fauzi masih belum puas. Di sisa waktu menjabat. Dia terus menggenjot berbagai kebijakan pemkab Sumenep yang mengarah pada peningkatan  taraf hidup sejahtera warga Sumenep  (bahri)

KPU Bangkalan