Riuh Caleg jelang 14 Februari 2024 mulai terasa. Para timses kian aktif bergerak. Mendekati calon pemilih.
Mulai hari ini, Mata Madura mengulas potensi Caleg PKB di Dapil 1 untuk berebut kursi DPRD Sumenep. Caleg Parpol lain di berbagai Dapil juga akan menjadi ulasan berikutnya.
matamaduranews.com-Ketika membincang Caleg PKB. Sosok Herman Dali Kusuma menjadi pertanyaan utama banyak orang.
Bagaimana potensinya?
Saya jawab, semua caleg berpotensi. Hanya takdir yang membedakannya.
Khusus Herman Dali, wajar publik muncul pertanyaan itu. Sebagai politisi senior dan mantan Ketua DPRD Sumenep. Gebyar politik Herman Dali tergolong biasa-biasa saja. Tak terlihat selebrasi.
Caleg PKB Dapil 1 berjumlah 7 orang. Kesemuanya sama-sama berpotensi terpilih. Dari 7 kursi tersedia untuk Dapil 1.
Hanya saja-ada tiga Caleg PKB di Dapil 1 Sumenep yang bisa diulas. Ketiganya bisa dipotret dari gerakannya. Efek getaranya. Dan sebaran objek yang bakal jadi calon pemilihnya.
Caleg Herman Dali. Caleg Nur Jannah dan Caleg Rasidi. Ketiganya memiliki model khas pemenangan dalam gerakan politiknya.
Sementara Caleg PKB lain, Seperti M Nasir. Abdur Rahman. Kuntum Khairu Ummah. Hafidah. Kesemuanya belum terlihat bergerak massif. Mereka sebatas chek sound.
Gaya politik Caleg Herman Dali di permukaan emang tak terlihat geliat tim-nya. Tapi para timses-nya tetap solid.
Mata Madura mencoba menelusuri beberapa simpul yang menjadi lumbung suara Herman Dali saat Pileg 2019.
Raihan 5.083 suara Herman Dali tersebar di 4 kecamatan. Seperti,
Kecamatan Kota Sumenep. Herman Dali meraih 1.472 suara. Di Kecamatan Kalianget, Herman Dali meraih 1.195 suara. Di Kecamatan Talango, meraih 1.372 suara. Kecamatan Manding: 455 suara dan Kecamatan Batuan: 589 suara.
Kecamatan Manding berpisah dari Dapil 1 ternyata bikin Herman Dali kian percaya diri. Itu dilihat dari basis suaranya tak bergeser di 4 kecamatan.
Bagi Herman Dali. Pileg 2024 perang gerilya. Perang darat. Bukan perang udara. Cukup menyiapkan pasukan tempur lengkap dengan amunisinya. Tak perlu mencari lagi. Timses di Pileg sebelumnya tinggal digerakkan.
Model Herman Dali tentu beda dengan Caleg Nur Jannah dan Caleg Rasidi. Sebagai caleg baru. Keduanya emang perlu mencari timses untuk mencari calon pemilih.
Wajar jika Caleg Nur Jannah sudah bergerak sejak setahun lalu. Selain mempopularkan diri. Nur Jannah alias Mbak Nong juga menjaring relawan untuk masuk dalam barisan timses pemenangannya.
Sedangkan Caleg Rasidi nyaris serupa dengan Caleg Nur Jannah. Hanya jaringan di Dapil 1 sudah tersedia. Rasidi memanfaatkan jaringan aktivis GP Ansor dan aktivis PMII di Dapil 1.
Sebagai senior GP Ansor dan PMII. Rasidi tinggal meng-klik untuk dikoneksikan dengan jaringan yang sudah lama dibangun.
Rasidi yakin raihan suaranya bisa mengalahkan Caleg PKB lainnya. Hanya Rasidi menyembunyikan lumbung-lumbung suara yang akan digerakkan pada Pileg 2024 nanti.
Caleg Nur Jannah juga optimis dengan entry calon pemilih sudah mendekati angka 10 ribu. Sisanya tinggal dikunci sembari mengantisipasi margin eror.
Caleg Herman Dali tak sesumbar. Dia selalu mengatakan: kemana arah kompetitor caleg, di situlah arah suara Herman Dali.
Ketiga Caleg PKB di atas, kini lagi menyiapkan calon pemilih untuk menyoblos di hari pemilihan tanggal 14 Februari 2024.
Sisa waktu 80-an hari. Para caleg tentu menimang-nimang jumlah target calon pemilih yang bisa pegang tiket lolos kursi DPRD Sumenep.
Herman Dali, Rasidi dan Nur Jannah menyadari human eror target pemilih di atas 50%. Maklum semua caleg sama-sama mematok jumlah target maksimal.
Sementara jumlah DPT (daftar pemilih tetap) tak sebanding dengan target caleg. Akibatnya terjadi inflasi suara.
Permintaan suara dengan ketersediaan suara tak imbang. Hasil akhir terjadi human eror di atas 50%.
Sebagai contoh. DPT Dapil 1 pada Pileg 2024 sebanyak 128.896 suara. Partisipasi pemilih sekitar 75% (97.000 suara).
Sementara setiap caleg dari berbagai Parpol sama-sama pasang target 10 ribu sampai 15 ribu suara. Ada 15 caleg, misal sama-sama pasang target itu. Jumlah total sudah melebihi DPT.
Sebagai solusi, itu kenapa yang disebut caleg potensi harus memiliki jumlah timses memadai dengan sebaran suara meyakinkan.
Solusi kedua, cost politik atau biaya politik sebagai penguat. Biar tak goyah dihantam kontestan lain.
Ketiga Caleg PKB di atas sepertinya tinggal nunggu nasib. Siapa yang terpilih? Tunggu tanggal 14 Februari 2024. (hambalirasidi)