Cara Bupati Achmad Fauzi Memperhatikan Tim Perumus Hadi Jadi Sumenep

×

Cara Bupati Achmad Fauzi Memperhatikan Tim Perumus Hadi Jadi Sumenep

Sebarkan artikel ini
Memperhatikan Tim Perumus Hadi Jadi Sumenep
Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat memberi penghargaan kepada A Baisuni, BA salah satu Tim Perumus Hari Jadi Kabupaten Sumenep usai Upacara HUT Sumenep ke 752 di Halaman Kantor Bupati Sumenep, Minggu (31/10/2021)

matamaduranews.comSUMENEP-Bagi generasi muda akan bertanya, kenapa setiap tanggal 31 Oktober. Pemkab selalu merayakan Hari Jadi Kabupaten Sumenep? Bagaimana bisa tanggal 31 Oktober sebagai penentu terbentuknya Kabupaten Sumenep?

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Bupati Sumenep Achmad Fauzi menjawab pertanyaan itu dengan memberi penghargaan kepada Tim Perumus Hari Jadi Kabupaten Sumenep saat merayakan HUT Sumenep ke 752 pada hari Minggu kemarin (31/10/2021).

Penghargaan itu diberikan Bupati Achmad Fauzi kepada orang-orang yang telah dianggap berjasa besar sebagai pencetus dan peletak dasar sejarah berdirinya Kabupaten Sumenep sehingga setiap tahun digelar upacara memperingati Hari Jadi Kabupaten Sumenep.

Ada 22 orang penerima penghargaan dari Bupati Achmad Fauzi. Hanya mayoritas sudah meninggal dunia. Tersisa tiga orang yang masih hidup, yakni ; A. Baisuni, BA, D. Zawawi Imron, dan Drs H Kurniadi Wijaya.

Tetapi bagi yang sudah meninggal dunia, perhargaan berupa piagam dan tali asih dari Bupati Sumenep tetap diberikan kepada keturunannya yang hadir dalam upacara.

Selain pencetus dan peletak dasar sejarah terbentuknya Hari Jadi Kabupaten Sumenep. Bupati Achmad Fauzi juga memberikan penghargaan kepada pencipta lambang Sumenep kuda terbang, yaitu Alm. R. Mas’ud dan Koreografer pencipta Tari Muang Sangkal Alm. R. Taufikurrahman. Keduanya juga diserahterimakan kepada keturunannya.

Bupati Achmad Fauzi menganggap Pemkab Sumenep sangat perlu memberi perhatian kepada orang-orang tersebut sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa kepada Kabupaten Sumenep.

“Seandainya tidak ada orang itu yang terlibat dalam tim perumus, bisa jadi Sumenep tak akan pernah ada yang namanya Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang setiap tanggal 31 Oktober kita rayakan. Jadi, sudah sudah sepantasnya mereka mendapat penghargaan dan perhatian dari Pemkab Sumenep. Setiap upacara Hari Jadi Sumenep para keturunannya wajib diundang sebagai upaya melestarikan dan mengenang jasa-jasa yang pernah ditorehkan,” jelas Bupati Achmad Fauzi kepada wartawan usai memberi tali asih Minggu di halaman Kantor Bupati Sumenep.

Memperhatikan Tim Perumus Hadi Jadi Sumenep
Bupati Sumenep Achmad Fauzi didampingi Wabup Nyai Eva saat memberikan penghargaan kepada Kurniadi, SH salah Tim Perumus Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang jatuh pada tanggal 31 Oktober.

R. Mas’ud sebagai pencipta lambang Sumenep juga disebut Bupati Achmad Fauzi sangat besar jasanya kepada Kabupaten Sumenep. “Lewat karyanya berupa desain logo kuda terbang telah menjadi identitas resmi Kabupaten Sumenep sepanjang masa,” pungkas Fauzi.

Berikut Nama-Nama Tim Perumus dan Pencetus Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang mendapat penghargaan dari Bupati Achmad Fauzi:

  1. Abd. Rahman, BA
  2. H. A. Said Hidayat
  3. Moh. Muhyi
  4. Drs. Soetrisno
  5. A. Baisuni, BA
  6. Drs. H. Mudhar
  7. Drs. Tjahyono
  8. Saiful Anwar
  9. Drs. R. Ach. Muhyiddin
  10. H. Kurniadi Wijaya
  11. Edhi Setiawan, SH
  12. A. Hadi
  13. KH. Saleh Muhammadi
  14. RP. Abd. Syukkur
  15. Sulaiman
  16. Moh. Saleh
  17. Rachmad Fajar
  18. Munawar Sarbini
  19. Imran Fagi
  20. D. Zawawi Imron
  21. Samsul Imam
  22. Ny. Fien Suhady

Sekedar diketahui, tanggal dan penetapan Hari Jadi Kabupaten Sumenep itu baru dilaksanakan 1990. Pencetusnya adalah Bupati Sumenep, Soegondo.

Ketika itu pada tahun 1989. Tepatnya 19 April dibuat SK Bupati Nomor 389 tahun 1989 yang membentuk tim untuk melakukan penelitian, pengkajian sekaligus pendokumentasian Sejarah Sumenep kuno untuk mengetahui Hari Jadi Kabupaten Sumenep.

Tim bentukan Bupati Soegondo itu terdiri dari Budayawan, Seniman, Sejarawan dan Sesepuh Sumenep.

Setelah tim itu meneliti sejumlah bukti-bukti artefak di beberapa tempat bersejarah di Sumenep. Dilanjut observasi ke musium Jogjakarta dan Surakarta, Solo.

Hasil observasi masih dikonsultasikan dengan sesepuh keraton di Jogjakarta dan Solo. Hasilnya masih diuji dalam seminar.

Dalam seminar itu, tim mengundang pembicara ahli dari Balai Arkeologi Jogjakarta, MM Sukarto K Atmodjo yang Ahli Epigrafi dan Sejarawan.

Setelah seminar baru dibuat rumusan.

Maka tanggal 31 Oktober 1269 M disepekati tanggal dan tahun Hari Jadi Sumenep. Waktu itu, Arya Wiraraja dilantik sebagai Adipati Sumenep oleh Kertanagara, Raja Singasari. (**)