Peristiwa

Grup WA Peduli Pulau Masalembu dan 24 Penumpang Kapal Terbakar yang Hilang

×

Grup WA Peduli Pulau Masalembu dan 24 Penumpang Kapal Terbakar yang Hilang

Sebarkan artikel ini
Evakuasi Kapal Masalembu
Kapal Nelayan Masalembu yang ikut mengevakuasi para korban penumpang KM Santika Nusantara (foto atas). Masyarakat Masalembu antusias bantu para penumpang selamat saat tiba di Pulau Masalembu (foto bawah)

matamaduranews.comSUMENEP-Ada banyak cerita terkait tragedi KM Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembu, Kamis malam Jumat (22/8/2019) jam 20.45 WIB.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Semula, kabar kapal terbakar di Perairan Masalembu disangka hanya sebuah iseng obrolan wa. Makanya, obrolan Zainullah, anggota grup WhatsApp Peduli Pulau Masalembu, pada Kamis malam jam 23.12 WIB, tak banyak yang respon. Termasuk, redaksi Mata Madura, yang ikut menjadi salah satu grup wa.

Chatingan Zainul sempat dibantah oleh Sumaryono, petugas Station Radio Pantai di Pulau Masalembu. Jam 23.19 dia menunjukkan gambar pergerakan informasi dari layar monitor komputer kantornya.

Sumaryono, mengaku belum ada kabar kapal yang terbakar di perairan Masalembu. Bahkan, dia terus monitor di AIS SROP Masalembu, baik melalui pesawat Radio SSB dan VHF Ch 16 yang tersambung ke kapal-kapal terdekat.

Semua mengaku belum mengetahui atau melihat KM Santika Nusantara kebakaran.

Sumaryono merinci, kapal yang melintas di dekat perairan Masalembu seperti, TB MDM BOERNEO dan MT.IHSAN sudah dihubungi. Tapi, mengaku belum mengetahui ada kejadian kapal terbakar.

“Sampai saat ini saya standby di depan AIS dan Monitor di Radio SSB dn VHF. Satgas UPP Masalembu juga standby untuk nyisir di perairan Masalembu,” tulis Sumaryono jam 23.27 WIB.

Zainul mengaku mendapat info dari petugas pelayaran Jembatan Nusantara, sebuah perusahan pelayaran yang ngelola KM Santika Nusantara.

“Kondisi terakhir: api sudah berhasil dipadamkan, sedang dilakukan evakuasi terhadap penumpang,” tulis Zainul jam 23.30 wib.

Sumaryono baru menjawab pada Jumat dini hari (23/8/2019) jam 02.40 WIB. Dia mengabarkan bahwa dua kapal sedang menuju tempat kajadian lokasi.

Dari info itu, redaksi Mata Madura berencana nulis insiden kebakaran. Tapi siapa nara sumbernya. Lalu redaksi mencari berita di google, barangkali ada media nasional yang sudah tayang.

Hasilnya, belum ada berita KM Santika Nusantara yang mengalami kebakaran di perairan Masalembu.

Sumaryono pada jam 04.50 WIB, menjelaskan sedang proses mengevakuasi penumpang.

Redaksi nanya langsung. “Untuk apa evakuasi. Kalau api di kapal sudah berhasil di padamkan,”. “Terus, penumpangnya, bagaimana?,” jawab Sumaryono.

Redaksi Mata Madura chating pribadi via wa ke Sumaryono. Nanya kepastian kabar kapal KM Santika Nusantara yang terbakar. Dia menjawab,“Tunggu info selanjutnya. Ini masih evakuasi penumpangnya,”.

Balasan itu, langsung menjadi bahan berita.  Zainul, jam 05.40 WIB dihubungi Mata Madura via telp. Dan dia membenarkan kebakaran yang menimpa KM Santika Nusantara tujuan Surabaya-Balikpapan di perairan Masalembu.

“Saya pastikan kejadian itu benar. Sekarang posisi kapal ada di barat daya Pulau Masalembu. Karena cuaca laut kurang bersahabat, masih butuh bantuan perahu rakyat untuk membantu evakuasi.

Sumaryono mengabarkan, petugas UPP Masalembu sigap meluncur ke lokasi kejadian. Menggunakan speedboat UPP Masalembu.

Peran petugas Radio Pantai Masalembu ini, selalu sigap memonitor dan memandu kapal-kapal yang melintas di sekitar TKP agar cepat merapat ke lokasi.

Melalui aplikasi AIS (Aoutomatic Identification System), SSB  dan VHF. Akhirnya lima kapal penumpang yang kebetulan melintas di sekitar kejadian merapat di sekitar lokasi pada jam 03.00.

“KMP Dharma Ferry VII dari Balikpapan tujuan Surabaya dengan speed 15.1 knots. Termasuk kapal lainnya ikut merapat,” jawab Sumaryono.

Jumat pagi aparat Polsek, Koramil dan petugas kesehatan Masalembu langsung sigap. Termasuk masyarakat Masalembu juga ikut pro aktif.

Sekitar jam 08.00 WIB, sejumlah penumpang selamat berhasil dievakuasi ke Pulau Masalembu. Mereka par akorban selamat diangkut oleh para perahu nelayan Masalembu.

Cerita nelayan Masalembu juga begitu haru. H Mawen, Ketua HSNI Masalembu menginformasikan ke Mata Madura bahwa para nelayan yang semula melaut untuk mencari ikan, ikut membantu penumpang yang tercebur di laut.

“Para nelayan gak dapat ikan, mas. Banyak bawa penumpang kapal yang selamat,” sebut pengusaha Ikan Masalembu ini via telpon, Jumat sore.

Kini, masih tersisa 24 penumpang KM Santika Nusantara yang belum ditemukan. Dari total 277 penumpang termasuk ABK, yang sudah dievakuasi berjumlah 253 orang.

Kepala Kantor Basarnas Surabaya Prasetya Budiarto, menyebut, jumlah penumpang yang terevakuasi berasal dari empat titik lokasi.

“Empat titik penurunan t meliputi Gapura Nusantara di Pelabuhan Tanjung Perak yang berjumlah 76 penumpang. Titik kedua di Terminal Berlian, Tanjung Perak berjumlah 23 penumpang. Titik ketiga di Pelabuhan Kalianget, berjumlah 100 penumpang. Titik terakhir berada di Pelabuhan Masalembu yang berjumlah 54 penumpang dan tercatat 3 penumpang meninggal dunia. Total dari empat titik tersebut berjumlah 253 penumpang,” jelas Prasetya, sebagaimana dikutip ngopibareng.id.

Jumlah tersebut, katanya, masih kurang 24 penumpang dari manifest yang didapat Basarnas yakni 277 penumpang. Sebanyak 277 manifest penumpang tersebut meliputi 122 penumpang, 44 ABK, 17 mitra, 94 supir dan kernet.

Langkah pencarian lanjutan, Basarnas perintahkan kapal yang melintas di sekitar titik koordinat agar melaju pelan.

Hambali Rasidi