Hikmah Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

×

Hikmah Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Sebarkan artikel ini
Hikmah Peristiwa Isra' Mi'raj
Isra' Mi'raj

matamaduranews.com – Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW, yang terjadi pada tanggal 27 bulan Rajab. Pada peristiwa ini Rasulullah SAW menerima perintah salat 5 waktu dalam sehari semalam.

Dilansir Mata Madura dari Channel YouTube Ruang Belajar Indonesia, Senin, 28 Februari 2022, Isra’ Mi’raj adalah peristiwa penting bagi umat Islam karena pada saat itu Nabi Muhammad mendapatkan perintah Allah SWT untuk mendirikan salat. Rasulullah SAW mendapatkan melakukan Isra’ Mi’raj setelah mengalami kesedihan luar biasa ditinggal wafat oleh orang-orang yang dicintainya.

Menurut etimologi (bahasa) Isra’ berarti perjalanan malam, sedangkan Mi’raj ialah naik ke atas dengan tangga.

Namun, yang disebut dengan peristiwa Isra’ adalah diperjalankannya Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT di malam hari dari Masjidil Haram (Kota Mekkah) ke Masjidil Aqsa (Yerussalem). Sedangkan Mi’raj adalah dinaikkannya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha atau suatu tempat Kaif yang tidak mungkin ditangkap oleh panca indra.

Lalu apa hikmah yang didapat dari peristiwa ini selain perintah salat lima waktu? Berikut tiga hikmah peristiwa Isra’ Mi’raj:

1. Orang yang sukses harus menempuh perjuangan yang keras

Rasulullah diisra’kan dan dimi’rajkan oleh Allah SWT setelah mendapatkan kesedihan yang luar biasa karena ditinggal wafat oleh orang-orang yang dicintainya. Nabi mengalami kesedihan yang sangat mendalam, sehingga Allah menghiburnya dengan diisra’kan dan dimi’rajkan.

2. Akan selalu ada kemudahan dan kegembiraan yang diberikan Allah SWT setelah kesulitan dan ujian

Setelah Nabi Muhammad naik ke langit ketujuh beliau bertemu Nabi Adam AS.
Di langit pertama Nabi Adam merupakan bapak dari manusia. Hal ini menandakan pekerjaan yang dilakukan harus senantiasa mendapatkan izin dari orang tua.

3. Hati sebagai pusat metabolisme keimanan dan ketakwaan

Hati mengarahkan kehidupan spiritual manusia dan kualitas spiritual itu secara langsung turut menentukan dan mempengaruhi laku sosial seseorang.

Dengan demikian, apa yang terjadi pada diri Rasulullah SAW adalah simbol bagi umatnya bahwa hati adalah perkara yang paling penting untuk dirawat, hati akan mengalahkan berbagai anggota lainnya.

Menyehatkan hati dan meriasnya jauh lebih penting daripada merias wajah. Agar hati yang terawat Anda menghindari empat hal:

1. Sifat Riya’

Riya’ atau pamer Menurut Imam Ghazali adalah mencari kedudukan di hati manusia dengan cara melakukan ibadah dan amal. Dengan kata lain, riya’ selalu saja mengajak manusia untuk mencari modus dalam setiap kelakuan dan amalnya.

2. Sifat Ujub

Ujub adalah sifat merasa diri serba berkecukupan dan berbangga hati atas nikmat yang ada dan lupa jika kelak akan sirna.

3. Sifat Takabbur

Takabbur adalah merasa dirinya lebih sempurna dari yang lain.

4. Sifat Hasad atau Dengki

Itulah hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj. Dua perjalanan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dalam waktu satu malam saja. (Wf01)

KPU Bangkalan