Kesehatan

Kata Tim Kewaspadaan Covid-19 RSUDMA Sumenep, Ini 5 Istilah Tahapan Pasien Covid-19

×

Kata Tim Kewaspadaan Covid-19 RSUDMA Sumenep, Ini 5 Istilah Tahapan Pasien Covid-19

Sebarkan artikel ini
Covid-19
Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 RSUDMA Sumenep, dr. Andri Dwi Wahyudi, Sp.P saat Konferensi Pers Covid-19 di RSUDMA Sumenep, Selasa (17/03/2020). (Foto for Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Virus Corona yang kini menghebohkan dunia, sebenarnya tidak ada di manusia. Normalnya, menurut Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, dr. Andri Dwi Wahyudi, Sp.P, virus ini ada di hewan.

Namun, virus Corona yang sekarang kita kenal dengan Covid-19 itu berbeda. Virus ini, kata dokter Andri umumnya ada di Kelelawar, di hewan mamalia. Karena dia bermutasi, maka akhirnya bisa menginfeksi manusia.

“Pada yang saat ini, berbeda dengan yang tadi. Jadi, dia (Covid-19, red) bisa hidup di manusia dan menular dari manusia ke manusia. Awalnya dari hewan ke manusia,” kata dokter Andri saat Konferensi Pers Covid-19 di RSUDMA Sumenep, Selasa (17/03/2020) lalu.

Hal penting yang juga harus diketahui, menurutnya yaitu semua pihak harus menyamakan persepsi bahwa virus Corona yang awalnya di Indonesia disebut nCoV, kini disebut SARS-CoV-2 atau Covid-19.

Baca Juga: Tegaskan Belum Ada yang Positif Covid-19, Bupati Busyro Minta Masyrakat Jangan Panik

“Itu (nCoV, red) sudah gak dipakai lagi, jadi kita sebutnya SARS-CoV-2. Untuk penyakitnya dulu disebut 2019-nCoV Disease sekarang disebut Covid-19 atau Corona Virus Disease 2019,” jelas dokter Andri.

Selain itu, lanjut Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 RSUDMA Sumenep tersebut, dunia sudah sepakat untuk menyebut istilah-istilah yang sama bagi penderita guna menegaskan mereka ada di tahap yang mana pada Covid-19 ini.

“Yang pertama itu, Orang Sehat dengan Faktor Risiko. Misalnya datang dari daerah yang terdapat suspect,” terang dokter Andri.

Yang kedua, yaitu Orang Dalam Pemantauan (ODP). Kategori ini adalah orang dengan keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, suara serak dan demam, tapi belum sesak dan hasil foto rongent masih tidak ada gambaran atau pneumonia dalam paru-parunya.

“Yang membedakan dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), gejalanya sama seperti yang tadi. Tapi, dibuktikan dengan foto rongent hasilnya ada gambaran atau terdapat peradangan pada paru-paru. PDP ini adalah kategori yang ketiga,” jelas dokter Andri.

Baca Juga: Antisipasi Covid-19, Pemkab Sumenep Anggarkan Rp 2,5 M

Lebih lanjut, dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) itu menjelaskan, kategori yang keempat disebut Pasien Probable. Gejalanya sama seperti PDP, sudah dilakukan pemeriksaan, swab tenggorokan dan hasilnya positif.

“Tapi ini bukan Covid-19, masih Corona-corona yang lain. Jadi, Corona ini banyak familinya,” imbuh dokter Andri.

Barulah kategori yang kelima adalah Kasus Terkonfirmasi. Artinya, orang dalam kategori ini memang sudah positif terjangkit SARS-CoV-2 atau positif Covid-19.

“Untuk tata laksana penanganannya gimana, itu berbeda-beda,” tegas Andri.

Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan