Religi

Kisah-Kisah di Balik Padang Arafah

×

Kisah-Kisah di Balik Padang Arafah

Sebarkan artikel ini
Kisah-Kisah di Balik Padang Arafah

matamaduranews.com-Padang Arafah menjadi nama tempat berkumpulnya jutaan manusia dari belahan dunia saat menjalankan ibadah haji. Arafah bukan sekedar tempat tapi punya makna historis dan spiritual bagi umat Islam. Berikut keterang yang dikutip dari berbagai sumber:

Arafah adalah nama satu tanah datar yang luas di dekat Mekkah. Jauhnya sekitar 21 km. Kata ‘A-R-F (عرف) artinya mengetahui sesuatu setelah merenung dan berpikir. Disebut ‘Arafah menurut sebagian qaul, karena Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu di tanah ini setelah lama berpisah. Atau karena setelah Nabi Ibrahim diberikan penjelasan oleh Malaikat Jibril tentang manasik Haji, Nabi Ibrahim mengetahui.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Di tanah Arafah inilah jamaah haji dari seluruh dunia berkumpul tanpa memandang warna kulit, bahasa, adat istiadat; pakaian mereka seperti kain kafan yang hanya untuk menutupi dirinya saja, tanpa aksesoris apa pun. Semuanya adalah manusia, hamba Allah. Waktu wukuf di Arafah adalah setelah dzuhur, saat matahari berada di atas kepala. Inilah miniatur padang mahsyar pada hari kiamat nanti. Semua embel-embel manusia baik harta benda, jabatan, hubungan kekerabatan pada hari kiamat tak berarti sama sekali. Yang berarti hanyalah amal saleh dari masing-masing individu.

Pada saat wukuf di Arafah ini, Allah berbangga di hadapan para malaikat, dengan banyaknya manusia yang berkumpul. Karena pada saat Allah mau menciptakan Nabi Adam, sebagai khalifah di bumi, malaikat berprasangka bahwa manusia akan membuat kerusakan di bumi saja. Sementara Allah tahu bahwa banyak manusia menjadi nabi, shalihin, aulia, seperti para waqifin yang ada di Arafah.

Allah bertanya kepada malaikat, “Siapa mereka itu? Untuk apa mereka berkumpul?” Malaikat menjawab, “Mereka adalah hamba-Mu, datang untuk meminta ampunan-Mu dan rahmat-Mu”. Alah berkata, “Saksikanlah para malaikat-Ku, Aku ampuni dosa mereka semua”.

Di Padang Arafah inilah Allah menaburkan rahmat-Nya yang tiada terhitung sebagai balasan bagi mereka yang memenuhi panggilan-Nya. Mereka datang dari negeri yang jauh, dengan muka yang penuh debu, pakaian yang kusut, hanya untuk mencari rida-Nya. Itulah balasan Allah terhadap hamba-hamba yang taat, sebelum balasan yang lebih agung lagi di surga nanti. Semoga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang taat, meninggal dengan membawa Islam dan husnul khatimah.

Demikian dikutip dari buku Oase Al-Qur’an untuk Haji dan Umrah, halaman, 53-55, karya Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, Ahsin Sakho Center, 2023.

KPU Bangkalan