Religi

Mengenal Kasyf Al-Mahjub; Kitab Tasawuf Tertua (1)

×

Mengenal Kasyf Al-Mahjub; Kitab Tasawuf Tertua (1)

Sebarkan artikel ini
Mengenal Kasyf Al-Mahjub; Kitab Tasawuf Tertua (1)

Kasyf Al-Mahjub salah satu kitab tasawuf tertua yang konsern membahas hakikat orang-orang yang memiliki penglihatan bathin tajam. Redaksi akan mengulas bab per bab secara bersambung.

Bagi para bagi peneliti atau mereka yang tertarik terhadap kajian hakikat Islam (tingkatan tasawuf), kitab Kasyf Al-Mahjub pasti tak akan terlewati.

Sepintas kitab ini tergolong sederhana jika dilihat dari daftar isinya. Secara redaksi sebagian besar mudah dipahami.Namun, jika ditelusuri bab per bab, pembaca akan menemukan kerancuan pemahaman. Sehingga perlu pen-syarah (penjelasan lebih utuh apa yang dimaksud pengarang).

Kasyf Al-Mahjub bukan berisi; konsep-konsep , definisi-definisi dan fatwa-fatwa sufi atau hikayat-hikayat pelaku sufi. Tidak heran, para peneliti tasawuf menyebut kitab Kasyf Al-Mahjub lebih menarik dan utuh dari karya Syech Al-Qusyairi, Risalah-(kitab tasawuf tertua).

Kasyf Al-Mahjub juga bisa dikata lebih berisi bagi para pelaku mistisme Islam. Salah satu isi kitab itu, pembaca bisa menemukan penjelasan tentang teori fana (pelenyapan). Sebagaimana diketahui, teori fana dan baqa (kekal) mulai diperkenalkan dalam konsep Ittihad (penyatuan) yang diperkenalkan oleh Syech Abu Yazid Al-Bustami (874 M).

Konsep Ittihad kali pertama diperkenalkan oleh Abu Yazid sebatas definisi dan beberapa kisah. Dan konsep tersebut, mulai dijabarkan satu per satu oleh para Sufi sesudahnya, seperti Abu Mansyur Al-Hallaj (w.923 M) dan Ibnu ‘Arabi (1240 M).

Konsep Ittihad diperkenalkan Al-Hallaj lewat untaian-untaian syatahat; Ana Al-Haq (Akulah Kebenaran). Sedangkan konsep Wahdatul al-Wujud (kesatuan wujud) diperkenalkan Ibnu ‘Arabi lewat tasawuf falsafi.

Kasyf Al-Mahjub juga menjabarkan kehidupan Sufi (pelaku tasawuf) sejak Sahabat Nabi Saw. Kaum Sufi kalangan tabi’in, sesudah tabi’in, hingga Sufi terkemuka di masa jelang akhir kehidupan pengarang kitab Kasyf Al-Mahjub, Syech Al-Hujwiri.

Di bagian bab tengah dan akhir, Syech Al-Hujwiri mengulas aliran berbagai Madzhab Sufi. Ulasan Al-Hujwiri mendapat komentar unik dari peneliti tasawuf Reynold A. Nicholson. Menurutnya, doktrin para Madzhab Sufi sebanyak dua belas aliran tergolong anyar. Sepengetahuannya, dua belas aliran Sufi baru ia ketahui saat membaca karya Syech Al-Hujwiri. Walau ada beberapa madzhab Sufi yang pernah ditulis Syech Faridudin Atthar lewat Tadzkiratul Al-Awliya’.

Di bab akhir, Syech Al-Hujwiri mengulas Cara Menyingkap Tabir Kegaiban (Menyingkap Hijab).Seperti, Makrifatullah, Tauhid, Iman, Penyucian dari Noda, Shalat, Zakat, Puasa,Haji, Persaudaraan Sufi dan Sama’ (Mendengar).

Singkatnya, kehadiran kitab Kasyf Al-Mahjub sebagaimana pengakuan Syech Al-Hujwiri bertujuan untuk mengurai sistem tasawuf yang komprehensif. Bukan menghimpun ujaran para Syech Sufi. [Bersambung….]

Redaksi

KPU Bangkalan

Respon (3)

  1. maaf,bila blm sempurna cara menterjemahkannya,jgn di publist dulu agar tdk menjadi racun yg mematikan..thx

Komentar ditutup.