MataMaduraNews.com – BANGKALAN – 10 November telah ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional. Mendengar kata pahlawan, tentu kita langsung teringat pada seseorang yang gugur di medan perang untuk membela tanah air tercinta Indonesia. Lalu apakah dalam kondisi merdeka di mana tidak ada lagi peperangan lantas tidak ada lagi pahlawan? Berikut beberapa definisi pahlawan masa kini menurut versi dan sudut pandang yang berbeda-beda yang berhasil dihimpun redaksi Mata Madura.
“Pahlawan adalah orang yang dari dirinya menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan bermanfaat, bagi bangsa, negara dan agama,” ujar Moh. Syarif, Rektor UTM Bangkalan.
“Pahlawan sama dengan penolong, manusia yang hebat adalah yang berguna bagi manusia lain. Artinya pengertian pahlawan saat ini bergeser harus ke arah saling tolong menolong antar sesama. Itulah pahlawan jaman now, yang kuat menolong yang lemah, guru menjadi contoh pada muridnya, dan yang kaya menolong yang miskin. Pahlawan jaman now harus lebih aplikatif pada jiwa sosial masyarakat,” kata AKBP Anissulah M Ridha, Kapolres Bangkalan.
“Pahlawan adalah orang yg bermanfaat untuk sesama manusia dan alam semesta. Kehadirannya dirindukan dan membahagiakan,” ungkap Eni Sri Rahayuningsih, Dosen Ekonomi Pembangunan UTM Bangkalan.
“Pahlawan adalah orang yg ikut membangun negara ini (membangun dlm arti luas),” Ali Afandi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bangkalan ,menjelaskan.
“Pahlawan adalah orang luar biasa yang sampai sekarang tetap istiqomah mengumandangkan rasa nasionalisme dan patriotisme di segala aspek kehidupannya. Karena tidak semua orang pada zaman sekarang adalah pahlawan,” demikian menurut Roisatul Hidayah, mahasiswa psikologi UTM Bangkalan.
“Secara keseluruhan pahlawan adalah siapapun yang sedang atau telah berjuang untuk orang tua, istri, anak, kesehatan, pendidikan, agama, masyarakat dan negara” papar Subaidi, aktivis pemuda sekaligus Sekjen PMII Bangkalan.
“Pahlawan itu adalah orang yang telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, tanpa pamrih dan berdampak luar biasa,” tegas Sovan Ibnu Hamid, Koordinator Sedekah Rombongan Bangkalan.
“Pahlawan adalah mereka yang berjuang untuk menyajikan berita yang benar dan mendidik, bukan berita hoax yang menyesatkan,” menurut Miftahul Umar, wartawan RRI sekaligus Ketua Komunitas Wartawan Bangkalan.
Selamat Hari Pahlawan Nasional, semoga setiap kita bisa menjadi pahlawan minimal untuk diri kita sendiri.
Hasin, Mata Bangkalan
