matamaduranews.com–SUMENEP-Fenomena baru terkait virus Corona terungkap pada sejumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Sebanyak 4 pasien pertama di Kota Keris yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona pada 24 April lalu, hingga kini belum juga sembuh atau negatif Covid-19.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Keempatnya merupakan pasien cluster Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)Â Sukolilo, Surabaya dari Sumenep, yang mengikuti pelatihan pada bulan Maret lalu.
Baca Juga: 4 Pasien Covid-19 di Sumenep Tetap Positif, 1 Orang Dinyatakan Sembuh
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RSUDMA Sumenep, dr. Andre Dwi Wahyudi menjelaskan, hingga kini kondisi mereka sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun.
Namun, hasil swab berulangkali pada keempat pasien tersebut berubah-berubah, dan yang terakhir hasilnya masih menunjukkan positif Covid-19.
“Dalam ilmu medis tidak ada yang semuanya pasti, jadi dilakukan tes berulang-ulang. Awalnya positif, nah yang kedua negatif, lalu ketiga positif lagi,†ujar dr. Andre, Jumat (15/05/2020).
Baca Juga:Â Bupati Busyro Tegaskan 6 Pasien Positif Covid-19 Terpapar di Luar Madura
Dari fenomena tersebut, Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim mengungkapkan, pasien positif Covid-19 kini sudah tidak dapat dipastikan lagi bisa disembuhkan dalam jangka waktu 14 hari masa isolasi.
“Virus Corona ini nampaknya mulai ber-evolusi, karena ternyata tidak bisa dijamin 14 hari sudah negatif. Ini mungkin virusnya sudah tambah dewasa, virus ini semakin nakal,†tuturnya di Posko Utama Covid-19 Sumenep, Jumat (15/05/2020).
Padahal, kata Bupati Busyro, sebelumnya para pasien terpapar Covid-19 bisa dipastikan hasil swab-nya akan negatif dengan cara dilakukan isolasi serta penanganan selama 14 hari.
“Nah, sekarang tidak bisa dijelaskan 14 hari bisa negatif. Ini kejadiannya sudah terbukti dari ke 4 pasien yang di RSUD Sumenep, malahan bisa positif lagi jadi swab-nya,†terang mantan Ketua DPRD Sumenep itu.
Baca Juga:Â Pasien Positif Corona Ke-6 Sumenep Bekerja di Surabaya
Namun demikian, Bupati Busyro meminta pihak RSUDMA Sumenep untuk mematuhi SOP penanganan pasien Covid-19. Karena pihaknya akan menindak tegas siapapun yang bermain-main dalam menangani persoalan tersebut.
“SOP-nya tidak boleh ada orang yang menjenguk pasien, meskipun itu keluarganya. Rumah sakit yang harus bertanggungjawab, jika ada sesuatu pada pasien,†tegasnya.
Bahkan, para pasien positif Covid-19 di RSUMA Sumenep ditempatkan dalam ruangan yang berbeda untuk meminimalisir semakin berkembangnya virus tersebut.
“Para pasien tidak ada kontak langsung di antara satu dengan yang lain. Rumah sakit tentu harus tegas. Jangan main-main dengan nyawa, tidak boleh menganggap enteng, SOP-nya juga harus jelas,†imbau Bupati.
Rafiqi, Mata Madura