Politik

Rebutan Khofifah

×

Rebutan Khofifah

Sebarkan artikel ini
Khofifah
Gubernur Jatim Khofifah dikabarkan jadi rebutan para bakal Capres sebagai pendampingnya.

matamaduranews.com-Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa jadi rebutan para bakal Capres. Taufik Lamade, wartawan senior menulis di situs hariandisway tentang rebutan para bakal Capres untuk meminang Ibu Khofifah. Berikut ulasannya:

Pak Lurah Ingin Khofifah
Oleh: M. Taufik Lamade

KHOFIFAH Indar Parawansa bakal menjadi rebutan para capres. Ibaratnya, gubernur Jawa Timur itu tinggal mengangguk saja bila ingin menjadi cawapres.

Bukan satu capres yang melirik Ibu Ketua Muslimat NU itu. Paling tidak ada dua yang ke arah dia.

”Apa Pak Prabowo sudah menentukan cawapres?” tanya saya. Orang kepercayaan Prabowo Subianto itu menjawab, ”Belum fixed. Tapi, Pak Lurah ingin Khofifah,” ungkapnya.

Pak Lurah? Maksudnya, Presiden Jokowi.

Orang dekat Prabowo itu mau membocorkannya, tetapi tentu tak mau namanya dipublikasi. Maklum, ini menyangkut nama Pak Lurah juga, yang bisa berimplikasi ke mana-mana.

Selang sehari kemudian, setelah pembicaraan itu, tepatnya Senin malam, Prabowo datang ke Surabaya, makan malam bersama Khofifah. Keduanya bertemu empat mata. Rupanya pesan Pak Lurah langsung dijalankan Prabowo. Gercep.

Kita tahu, ibarat bakal manten, kabar Prabowo-Muhaimin sudah terdengar. Mereka sudah mendeklarasikan koalisi Gerindra-PKB.

Namun, kini muncul Khofifah. Apa kata ketua umum PKB? Muhaimin Iskandar mengaku baru mengetahui acara itu pagi hari. Kepada media, ia menjelaskan saat ini masih proses komunikasi dengan semua partai. Termasuk dengan Golkar. ”Masih ada waktu,” katanya.

Kembali ke Pak Lurah yang menginginkan Prabowo-Khofifah? Bagaimana dengan nasib bakal capres dan cawapres di sekitarnya? Ganjar Pranowo, misalnya. Puan Maharani, Erick Thohir, Yusril Ihza Mahendra, dan Sandiaga Uno?

Tak tertutup kemungkinan, akan muncul lebih dari satu pasangan calon yang didukung istana. Sebab, Pak Lurah bisa menggenggam lebih dari satu tiket: bisa lewat Koalisi Indonesia Baru atau koalisi Gerindra-PKB. Bisa pula lewat PDIP. Bisa juga semua tiket itu digabung.

Khofifah layak diincar. Sebab, dia memang punya nilai jual tinggi. Sebagai ketua umum Muslimat NU, tentu Khofifah punya jutaan pendukung yang loyal. Buktinya, dia mampu memenangkan pilgub Jatim.

Sebagai tokoh NU, tokoh Jatim, dan tokoh perempuan, Khofifah merupakan kombinasi ideal bagi semua capres yang muncul saat ini.

Tiga capres yang muncul: Prabowo, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo bukan Jatim, bukan NU, bukan perempuan. Dengan demikian, semuanya sangat klop dan saling mengisi bila menggandeng Khofifah.

Kubu Anies juga sudah melirik Khofifah. Jubir Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri menilai, duet Anies-Khofifah sangat cocok. Dianggap sebagai paket komplet karena sudah representatif NU, terpelajar, emak-emak.

Nasdem, partai yang telah secara resmi mencalonkan Anies, juga memberikan lampu hijau duet Anies-Khofifah. Gus Choi, salah seorang petinggi Nasdem, pernah mengungkap pembicaraan internal partainya mengarah untuk mencari cawapres dari kalangan nahdliyin. Khofifah, Yenny Wahid, dan Gus Ipul masuk radar.

Anies-Khofifah atau Prabowo-Khofifah? Tinggal Khofifah mengangguk kepada siapa.

Survei menunjukkan, tren Anies terus meningkat. Dari survei Poltracking, mantan gubernur Jakarta itu unggul di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Ganjar unggul di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Safari politik Anies ke daerah-daerah seperti Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, NTB, dan Jawa Barat disambut antusias. Padahal, daerah itu adalah basis Prabowo dalam dua pemilu terakhir.

Tapi, harus diingat juga, Prabowo didukung mesin politik yang loyal, Partai Gerindra. Hanya, mesin politiknya saat ini belum dikencangkan.

Penetapan capres-cawapres makin dekat. Hitungan bulan. Tampaknya, sebelum bertarung merebut hati rakyat, para capres itu bakal bertarung memperebutkan Khofifah. (taufik lamade)

sumber: hariandisway

KPU Bangkalan