Ups, ada nama Fattah Jasin (eks Cabup Sumenep dari PKB), Malik Efendi (PAN) dan Iskandar, politisi Demokrat-yang juga masuk bursa nominator survei.
Apakah tiga sekawan ini tertarik Nyabup di Pilkada 2024? Wallahu ‘alam.
Selain nama-nama di atas disebut konsultan dalam survei. Ada nama baru yang menjadi wacana aktivis Sumenep untuk 2024.
Namanya familiar. Itulah Edy Rasiyadi (Sekda Sumenep), Sukirno (perwakilan AKD) dan Abrori al-Zael (Sekretaris PDIP Sumenep).
Siapa yang memiliki kemampuan kapital mengimbangi incumbent? Sulit menjawabnya.
Setidaknya, dalam politik. Popularitas dan kemampuan biaya politik berjalan seirama.
Tapi dalam konteks pilkada yang berlalu. Peran bohir sangat urgent. Artinya, meski kapasitas kapital diragukan. Tapi popularitas dan elektabilitas-nya bisa menggoda para bohir politik untuk membiayainya.
Lantas, siapa kira-kira pesaing kuat incumbent Lora Fauzi? Sementara tak bisa disimpulkan. Terserah anda menyimpulkan.
Sisa waktu dua tahun masih dinamis. Banyak faktor yang mengitarinya. Salah satunya soal ajal. Umur manusia tak pasti. Tak bisa diterka. Hanya Allah yang ngerti. Manusia hanya bisa berencana.
Namun, ada yang menarik dari manuver politik Lora Achmad Fauzi beberapa bulan terkahir.
Meski mengamati dari jarak jauh karena jarang jumpa. Setidaknya punya gambaran.
Lebih tepatnya meraba. Apa yang sedang dipersiapkan agar dirinya mulus kembali terpilih di Pilkada Sumenep di 2024.
Apa itu?
Seperti disampaikan di atas. Tulisan ini hanya meraba. Dan mengingatkan penulis pada Pilkada Bangkalan pada 2013.
Waktu itu, Lora Momon (Makmun Ibnu Fuad) dipersiapkan untuk meneruskan tahta ayahnya, alm Fuad Amin-sebagai Bupati Bangkalan.
Alhasil, Ra Momon meraih suara 90 persen dari pesaing calon bayangan. Pada usia 26 tahun, Ra Momon dilantik sebagai Bupati Bangkalan periode 2013-2018.
Apakah Lora Fauzi akan meniru jejak Ra Momon?
Saya tak bisa menjawab sekarang. Mari ikuti dinamika politik Sumenep menuju 2024. (hambalirasidi)
Sumenep, 20 Maret 2022
