PolitikPeristiwaViral

Warga Gerebek Ketua KPU Saat Bertamu ke Rumah Janda

×

Warga Gerebek Ketua KPU Saat Bertamu ke Rumah Janda

Sebarkan artikel ini
Ketua KPU
Ilustrasi

matamaduranews.com-Warga menggerebek Ketua KPU saat bertamu ke rumah janda viral di medsos dan jadi buah bibir warga Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Pada hari berikutnya, Senin puluhan mahasiswa demo mendesak Ketua KPU Luwu Utara Hayu Vandy dicopot karena dinilai melanggar norma.

Seperti dikutip tribuntimur.com, Hayu Vandi digerebek warga saat bertamu di rumah janda berinisial OD, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Luwu Utara, Jumat (24/11/2023).

Pasca kejadian itu, perwakilan mahasiswa Luwu Utara, mendesak KPU Sulawesi Selatan mencopot Hayu Vandy.

Namun Hayu Vandy membantah warga menggerebek. Dia mengaku sebatas bertamu dengan pintu terbuka sebagai mahluk sosial. Tudingan mahasiswa yang dinilai melanggar norma sosial tak mendasar.

Kronologi Kejadian

Sejumlah warga mendatangi rumah OD usai shalat Jumat. Di rumah si janda OD ada Hayu Vandy, si Ketua KPU Hayu Vandy sedang bertamu.

Warga berinisiatif datang setelah melihat kendaraan Hayu Vandy terparkir di depan rumah OD.

Kasat Reskrim Polres Luwu Utara AKP Joddi Titalepta menceritakan, warga mendatangi rumah OD yang di dalamya ada Hayu Vandy sekitar pukul 13.00 Wita.

Hayu Vandy berada di ruang tamu di rumah OD, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Luwu Utara, Jumat.

Polisi datang sudah banyak warga yang berkerumun di depan rumah OD.

Warga mendatangi rumah OD karena menduga keduanya melakukan sesuatu hal yang dilarang agama.

Pasca tiba di lokasi, kata Joddi Titalepta, pihaknya langsung mengevakuasi Hayu Vandy dari rumah OD guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Khawatir makin banyak orang karena berpikir ada kejadian apa, sehingga dia diamankan ke rumah ustaz,” kata AKP Joddy.

AKP Joddy menambahkan, Hayu Vandy dan OD adalah merupakan rekan kantor.

“Jadi alasan ke sana itu karena ada urusan dan hanya mampir, sementara duduk di ruang tamu, warga tiba-tiba datang karena melihat mobil Hayu Vandy,” katanya.

Hayu Vandy membantah melakukan hal yang tidak wajar.

Ia mengatakan apa yang dilakukannya masih dalam batas kewajaran dengan singgah di rumah OD sebagai teman.

Hayu Vandy mengatakan dia ingin mengambil paket kiriman yang dititipkan di rumah OD.

“Kebetulan juga di jam makan siang, saya singgah dan ingin menuju kantor KPU Lutra yang jaraknya kurang lebih 500 meter dari rumah itu,” kata Hayu Vandy dalam keterangan resminya kepada Tribun-Timur.com, Selasa (28/11/2023).

Hayu Vandy membantah digerebek warga.

“Sepanjang sepengetahuan saya yang namanya penggerebekan jika terjadi suatu tindak kejahatan atau menyalahi norma kesusilaan.”

“Siang bolong setelah salat Jumat saya singgah dan saya duduk dengan pintu terbuka. Dan pada saat itu, teman perempuan malah berada di luar teras,” jelasnya.

Beberapa saat kemudian, lanjut Hayu Vandy, dia diajak beberapa orang warga ke kediaman salah satu toko agama tidak jauh dari rumah OD.

“Di sana kami berdiskusi, klarifikasi, dan mendengarkan petuah petuah beliau,” kata dia.

“Sekali lagi saya sampaikan bahwa ada kesalahpahaman disini bahwa tidak ada tertangkap basah, apalagi perbuatan asusila, tegasnya.

Sebagai manusia, kata Hayu Vandy, pastinya dirinya akan bersosialisasi dan membangun relasi dengan orang lain atau suatu kelompok selama dalam batas kewajaran, dan norma norma yang berlaku.

Puluhan Mahasiswa Aliansi Luwu Raya lakukan aksi unjuk rasa didepan Kantor KPU Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (27/11/23) siang.

Mereka meminta pengusutan tuntas dugaan kasus pelanggaran norma sosial oleh Ketua KPU Luwu Utara.

Tak hanya itu, mereka juga menginginkan agar KPU Sulsel mencopot Ketua KPU Luwu Utara karena diduga melakukan pelanggaran norma sosial.

Aliansi Mahasiswa Luwu Raya melihat Ketua KPU Luwu Utara tak mampu menjaga stabilitas kondisi masyarakat sebagai pejabat publik karena melakukan pelanggaran sosial.

Jendral Lapangan Aliansi Mahasiswa Luwu Raya Muh Adhit Akbar mengatakan, beradarnya isu tak sedap mengenai salah satu pejabat publik di Luwu Utara yang diduga kuat telah melakukan pelanggaran norma sosial.

Hal itu, kata Adhit, kemudian berefek pada stabilitas kondisi masyarakat yang ada di Luwu Utara yang membuat Masyarakat menghadirkan berbagai macam persepsi mengenai kejadian tersebut.

“Ketua KPU Luwu Utara sebagai pelaku dugaan perbuatan yang melanggar norma-norma social sudah sepatutnya mempertanggung jawabkan apa yang menjadi perbuatannya,” katanya dalam orasinya, Senin (27/11/23).

Adhit bercerita, Pada jumat 24 Nomber 2023 kemarin di Kelurahan Bone Tua warga sekitar melakukan penggrebekan seusai shalat Jumat.

Menurutnya, salah seorang informan menjelaskan bahwa Terduga HV dan OD sudah sering kali berduaan di tempat tersebut.

“Oleh karena hal tersebut sudah seringkali terlihat oleh masyarakat timbul kecurigaan dan keresahan Masyarakat,” ujarnya.

“Setelah digrebek oleh warga terduga HV dan dibawa ke kediaman salah satu tokoh agama,” tambah Adhit.

Olehnya, lanjut Adhit, peristiwa tersebut KPU Luwu Utara Sebagai Lembaga yang dipimpin oleh terduga tercoreng akibat dugaan pelanggaran norma sosial yang dilakukan oleh terduga HV.

Maka dari itu sebagai pemuda dan mahasiswa yang berasal dari Tana Luwu harus mengawal dan memastikan apa yang menjadi keresahan Masyarakat,” jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

KPU Bangkalan