MataMaduraNews.com – BANGKALAN – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berakhir pada Kamis (06/04/2017). Tapi, tidak semua SMK yang ada di Bangkalan bisa menggelar UNBK di sekolahnya masing-masing lantaran fasilitas yang belum ada. Hasilnya,  SMK tersebut harus bergabung dengan SMK yang bisa menyelenggarakan.
Baca Juga:Â Kejari Bangkalan Datangi RSUD Syamrabu, Ada Apa?
Sayangnya, untuk bisa bergabung dengan SMK lain, siswa dari SMK yang tergabung tersebut harus membayar uang. Seperti yang disampaikan oleh salah satu siswa dari SMK Mambaus Salam Kecamatan Tragah Bangkalan yang ikut UNBK di SMKN 1 Bangkalan. Ia mengatakan, harus membayar 300 ribu rupiah per siswa untuk ikut UNBK. “Bayar ke sekolah baru mas, mungkin dari sekolah dibayarkan kesini,” ujarnya kepada MataMaduraNews.com saat ditemui sebelum masuk kelas di SMKN 1 Bangkalan, Kamis (06/04/2017).
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Bangkalan, Qorrotu Aini membenarkan jika pihaknya meminta sumbangan kepada setiap sekolah yang bergabung dengan sekolahnya. Ia beralasan uang sumbangan tersebut digunakan untuk biaya operasional UNBK. “Iya mas, dari hasil kesepakatan dengan sekolah yang bergabung kita minta sumbangan untuk operasional UNBK,” ujarnya saat dihubungi.
Dijelaskannya, uang sumbangan tersebut adalah 250 ribu per siswa yang diambilkan dari dana BOS. Menurutnya, hal itu wajar karena siswa yang dari sekolahnya pun juga ditarik sumbangan dengan memotong dana BOS. “Ya kan wajar mas, masak sekolah kita dipotong terus sekolah yang tergabung gak d potong, kan sama-sama dapat BOS,” imbuhnya.
Sedangkan, Kepala Cabang Disdik Jatim Wilayah Bangkalan Maryono mengaku sama sekali tidak mengetahui tentang uang sumbangan tersebut. Menurutnya, tidak pernah ada instruksi tentang pembayaran uang sumbangan UNBK. “Wah, saya tidak tahu kalau ada yang sebesar itu mas, mungkin kalau hanya sekedar sukarela minta buat sumbangan operasional itu wajar,” ujarnya.
Dikatakannya, jika ada sekolah yang meminta sumbangan dengan jumlah nominal tertentu hal itu bukan aturan resmi. Jadi, sumbangan tersebut murni atas inisiatif sekolah yang bersangkutan. “Tidak ada aturan sumbangan dengan nominal segitu, waktu saya kumpulkan semua sekolah saya tidak pernah menginstruksikan,” katanya.
Baca Juga:Â Tidak Lagi Dicalonkan Ayahnya, Ini Tanggapan Ra Momon
Oleh karena itu, ia berjanji akan segera mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut. Ia juga akan melakukan investigasi langsung untuk mendapatkan penjelasan dari sekolah terkait. “Segera saya akan tindak lanjuti masalah itu mas,” tutupnya.
Reporter: Agus, Mata Bangkalan
Editor: SyahidÂ