Politik

Cawabup Sumenep Dari Teknokrat, Apa Perlu?

×

Cawabup Sumenep Dari Teknokrat, Apa Perlu?

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ainur Rahman*

Pilkada Sumenep
Dari KIRI: Hairil Fajar (Dirut BPRS Bhakti Sumekar), Sekda Sumenep Edy Rasiyadi, Arif Firmanto (Kepala Bappeda) dan Yayak Nur Wahyudi, Kadis Perkimhub Sumenep
Ainur Rahman
Ainur Rahman

matamaduranews.com-Seorang teman bertanya via WA: Bang. Gak ada lagi ya.. putra terbaik Sumenep yang bersedia Nyalon di Pilkada Sumenep nanti.

Saya kaget. Tumben si teman tanya begitu.

Saya balik tanya: emang kenapa?

“Kok yang nyalon itu itu saja. Kapan Sumenep berubah?,” katanya melanjutkan percakapan via WhatsApp.

Itulah kenapa saya menyuarakan Figur Teknokrat sebagai Calon Wabup dari incumbent Fauzi di Pilkada Sumenep mendatang.

Apalagi dari hasil survei JRC, dari unsur teknorat Sumenep memiliki elektoral lumayan. Meski di angka 11%. Tapi angka itu cukup spektakuler. Incumbent saja, elektoral-nya kisaran 20%.

Padahal si teknorat itu fokus bekerja. Tak pernah pasang gambar di lorong-lorong. Maupun sosialisasi Pilkada.

Tapi itulah suara warga. Para pejabat itu dengan keahliannya. Menjalankan tugas sebagai teknokrat bisa meyakinkan masyarakat.

Seandainya diberi amanat memimpin Sumenep. Meski di posisi wakil bupati. Saya yakin perubahan Sumenep akan terasa.

Kenapa posisi wakil bupati bisa membawa perubahan?

Kita harus berpikir realistis. Di alam demokrasi saat ini. Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Peran Parpol begitu dominan. Si pejabat itu tak punya parpol.

Ditambah ongkos politik yang begitu besar. Di mata si pejabat pemerintah sekelas kabupaten. Ongkos politik puluhan miliar imposible.

Kekayaan si pejabat itu hanya cukup untuk sosialisasi dua bulan. Tak sampai ke biaya pemenangan.

Posisi wakil bupati cukup dirasa cukup berperan. Di tingkat manajerial. Wabup bisa membantu tugas-tugas bupati.

Wabup bisa membantu merancang program yang dijanjikan saat Pilkada. Juga memonitor Implementasi program yang dijalankan OPD.

Bukan sebaliknya. Bupati berjalan ke arah barat. Wabup-nya ke arah timur.

Akhir kata, fgur teknorat yang Saya ajukan sebatas opsi. Karena pertimbangan kemampuan memimpin Kabupaten Sumenep yang begitu luas.

Jika masih belum ada wabup dari teknorat. Saya berharap: Wabup Incumbent Fauzi bisa seirama dalam bekerja. Bisa meringankan beban kerja bupati.

Sekian

*penulis aktivis juga tiktoker 

KPU Bangkalan