Berita UtamaBudaya

Gelaran Event, Salah Satu Indikator Ekonomi Sumenep Tumbuh

×

Gelaran Event, Salah Satu Indikator Ekonomi Sumenep Tumbuh

Sebarkan artikel ini
a group of people standing next to a bus
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo terus menggalakkan berbagai event di Sumenep

matamaduranews.com-Gelaran event menjadi salah satu indikator ekonomi Sumenep tumbuh. Versi BPS,
pertumbuhan ekonomi Sumenep mencapai 5,35 persen di tahun 2023.

Angka itu tertinggi se Madura Raya. Bahkan pertumbuhannya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jawa Timur dan Nasional.

Gelaran event di Kabupaten Sumenep
memang begitu masif. Dua tahun terakhir. Sumenep banyak menggelar event. Awal 2023. Gelaran event dirangkai dua kali sebulan. Puncaknya mulai Juli hingga Oktober. Ada ratusan event. Khusus event Agustusan. Serentak tiap desa dan kecamatan menggelar aneka event.

Rangkaian gelaran event ditetapkan pada kalender Visit Sumenep. Di luar kalender event. Juga ada seperti one day trail adventure dan event lain.

Namun, netizen apatis banyak gelaran event di Sumenep bisa mendongkrak perekonomian warga. Bahkan, kata netizen, gelaran event itu membebani APBD Sumenep.

Namun asumsi publik itu dibantah oleh Kadisparbudpora M Iksan. Menurutnya banyak gelaran event yang dilakukan Pemkab Sumenep menggunakan pola pentahelix.

Maksudnya? “APBD Sumenep sebatas membantu pembiayaan. Selebihnya dari sponsor dan pihak lain yang membiayai gelaran event,” sebut Iksan kepada sejumlah media.

Iksan menyebut, banyak gelaran event di Sumenep tentu memiliki dampak ekonomi kepada warga. Dia menyebut, kunjungan wisatawan ke Sumenep setiap tahun di atas 1 juta.

Per Agustus 2024, jumlah kunjungan mencapai sebanyak 874.961 orang. Yang terdiri dari wisatawan asing 186 orang sedangkan domestik sebanyak 874.775 orang.

Iksan menambahkan, jmlah wisatawan ke Sumenep terus mengalami peningkatan. Setiap event banyak dibanjiri pengunjung.

Salah satu gelaran event yang disukai pengunjung adalah gelaran Festival Tong-tong.

Sekedar diketahui, Festival Musik Tong-tong menjadi event yang ditunggu banyak pengunjung. Dalam tabuhan itu, alunan musik tradisional menggema di penjuru kota.

Musik Tong-tong salah satu warisan budaya tak benda Kabupaten Sumenep yang memiliki sejarah panjang dan makna mendalam bagi masyarakat Madura.

Dahulu, musik tong-tong dijadikan alat sederhana untuk menyampaikan komunikasi, seperti tanda bahaya, waktu salat, dan lain sebagainya.

Musik tong-tong mencerminkan semangat juang dan pantang menyerah masyarakat Madura dalam berkreasi. Musik ini juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan, karena dimainkan secara bersama-sama oleh banyak orang.

Upaya Pelestarian Budaya
Pagelaran musik tongtong menjadi upaya pemkab Sumenep dalam merawat, melestarikan serta sebagai ajakan bagi masyarakat untuk terus mencintai kekayaan tradisional daerah.

Karena itu, Pemkab Sumenep selalu memperhatikan warisan budaya lokal yang dibingkai dengan sentuhan industri kreatif. Sehingga berdampak terhadap pergerakan ekonomi warga. (bahri)

KPU Bangkalan