Peristiwa

Kapal DBS III Proses Docking, Biayanya Rp 700 Juta

×

Kapal DBS III Proses Docking, Biayanya Rp 700 Juta

Sebarkan artikel ini
Kapal DBS III Proses Docking, Biayanya Rp 700 Juta
Kapal DBS III

matamaduranews.comSUMENEP-Sudah 10 bulan lamanya kapal DBS III milik Pemerintah Kabupaten Sumenep tidak beroperasi. Penyebabnya, KMP Dharma Bahari Sumekar (DBS) III dalam proses docking.

Alasan tersebut disampaikan Direktur PT Sumekar Line Sumenep Imam Molyadi kepada mahasiswa kepulauan yang melakukan aksi demonstrasi di depan kantor bersama BUMD di Jl Trunojoyo No. 137, Bangselok.

Imam Molyadi memprediksi perawatan atau perbaikan kapal tersebut masih butuh waktu 1 bulan, sehingga belum bisa melayani transportasi warga kepulauan seperti yang pihaknya janjikan.

“Tidak menutup kemungkinan ada teknis di lapangan selama docking butuh waktu. Apalagi kapal khusus penumpang, di mana keselamatan menjadi hal utama,” ujar Imam Molyadi, Rabu, 23 Februari 2022.

Menurut Direktur PT Sumekar Line itu, biaya docking kapal DBS III membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Imam Molyadi menyebut biayanya Rp 700 juta dalam setahun.

“Ini merupakan keharusan bagi setiap perusahaan kapal layar,” kata Imam Molyadi.

Meski proses docking bagi kapal DBS III sangat penting dan membutuhkan biaya yang cukup besar, tidak beroperasinya kapal tersebut kadung membuat warga kepulauan kecewa.

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (HIMPASS) mendemo PT Sumekar Line, Rabu, 23 Februari 2022.

Mereka memprotes manajemen PT Sumekar Line yang mengelola kapal milik Pemerintah Kabupaten Sumenep karena KMP Dharma Bahari Sumekar (DBS) III sudah lama tidak beroperasi.

Korlap aksi HIMPASS, Moh Yudik Faisal mengungkapkan, sudah 10 bulan kapal DBS III tidak melayani kebutuhan warga kepulauan Sumenep. Kata dia, warga sudah menyampaikan keluhan tidak beroperasinya kapal milik Pemerintah Daerah tersebut pada pihak manajemen.

“Sebelumnya kami sudah audiensi dengan manajemen PT Sumekar pada Senin tanggal 17 Januari 2022, bahkan waktu itu langsung ditemui oleh Pak Direktur,” jelas Yudik.

Dalam pertemuan tersebut, manajemen PT Sumekar Line berjanji kapal DBS III akan beroperasi tanggal 14 Februari 2022. Namun seminggu dari tanggal yang disepakati, kapal itu tetap tidak berlayar.

“Kami datang ke sini dengan massa untuk demontrasi karena merasa dibohongi oleh Direktur PT Sumekar Line. Katanya kapal DBS I dan DBS III akan beroperasi minggu kedua bulan2 (Februari), tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda dua kapal itu mau beroperasi,” ujar Yudik.

Menurut demonstran, dalam audiensi medio Januari lalu Direktur BUMD yang mengelola kapal milik Pemkab Sumenep tersebut mengakui KMP DBS III sudah 9 bulan tidak beroperasi. Terakhir, kapal tersebut melayani rute Kalianget-Kangean dan Kangean-Kalianget.

Sementara untuk kapal DBS I, manajemen PT Sumekar Line beralasan kapal tersebut 1 bulan tidak beroperasi karena ada jadwal docking (perawatan atau perbaikan) tahunan.

“Akan tetapi pada Jumat tanggal 18 Februari kami melihat DBS I di dermaga Kalianget seperti belum dilakukan docking. Oleh karena itu, jangan salahkan masyarakat kalau ada opini liar terkait perbaikan kapal,” ujar Yudik.

Gabungan mahasiswa kepulauan itu tidak hanya menyampaikan aspirasi lewat orasi. Kekecewaan mereka juga dilampiaskan dalam poster. Di antaranya bertuliskan, “Menagi Janji PT Sumekar”, “Janjimu manis bagaikan gula pasir”, “Aku tak sanggup lagi menunggu kepastian darimu”, “Cukup cukup hentikan semua sandiwaramu itu”. (*)

KPU Bangkalan