Politik

Lebaran Politik Sumenep; Antara Bu Fitri dan Miskun Legiyono

×

Lebaran Politik Sumenep; Antara Bu Fitri dan Miskun Legiyono

Sebarkan artikel ini

Catatan: Hambali Rasidi

Pilkada Sumenep
Bu Fitri dan Miskun Legiyono

matamaduranews.com-Lebaran 2023 seperti lebaran politik. Maklum. Pencapresan Ganjar Pranowo diumumkan PDI-P sehari sebelum lebaran. Momentum itu bergulir simulasi pasangan capres-cawapres. Antara Ganjar-Erick. Ganjar-Sandiaga. Dan Prabowo-Cak Imin. Prabowo-Erick. Prabowo-Erlangga.

Akrobat politik elit Jakarta soal Pilpres ternyata berefek ke Pilkada Sumenep. Para aktivis mulai menganalisa kemungkinan-kemungkinan. Apabila Capares dari Gerindra menang. Atau Capres dari PDI-P kalah.

“Peta politik di Sumenep juga akan berubah,” ucap Hairulullah, Ketua IKA PMII Sumenep memberi argumen.

“Peta politik di Pikkada Sumenep nunggu hasil Pilpres,” sambung Hairul.

Para aktivis di Sumenep lagi saling intip. Siapa figur yang bakal nyalon di Pilkada Sumenep 2024. Termasuk kemungkinan-kemungkinan, siapa yang bakal terpilih nantinya.

Geliat para aktivis Sumenep ini seperti bawaan. Dalam arti-kepekaan membaca fenomena politik- sudah dimiliki bagi pribadi seorang aktivis. Tanpa ada yang mengkomando. Mereka bergerak organik setelah membaca kemungkinan besar- Bupati Sumenep Achmad Fauzi -bakal nyalon Wagub di Pilkada Jatim 2024.

Maka muncul pertanyaan-pertanyaan di warung-warung kopi. Siapa figur yang akan diusung PDI-P Sumenep sebagai pengganti Achmad Fauzi? Pertanyaan itu bergulir karena kader PDI-P pasca Achmad Fauzi masih remang-remang. Belum ada kader PDI-P sepopuler atau minimal mengimbangi figur Nyi Eva (Wabup Sumenep) dan Bu Fitri (istri mantan Bupati Sumenep KH A Busyro Karim). Atau KH Unais Ali Hisyam (PKB). KH Ali Fikri (PPP). Atau Ra Mamak (Annuqayah). Dan Kiai Ilyasi (adi kandung KH Ramdlan-mantan Bupati Sumenep).

“Apakah akan ada pendatang baru yang akan nyalon di Pilkada Sumenep 2024,” saya menyela dalam obrolan di Warung SUN di siang itu.

“Kalau figur luar Sumenep seperti sulit,” jawab Adi Sajagad-mantan Ketua BEM Yogyakarta. Adi beralasan: geliat figur baru yang akan nyalon di Pilkada biasanya mulai turba. Mendekati simpul-simpul. Minimal dua tahun sebelumnya. “Figur baru tak ada,” sambung Adi.

Malah Adi mengaku kaget mendengar nama Ketua AKD Sumenep, Miskun Legiyo banyak dibicarakan di arus bawah. Terutama di kelompok aparat desa dan Kades. “Ada salah satu Kades di Guluk-Guluk yang nanya. Apa benar, Ketua AKD Sumenep akan nyalon di Pilkada Sumenep,” cerita Adi mengutip pertanyaan salah satu Kades.

Cerita Adi seperti membenarkan ucapan Suudin. Politisi PKB Sumenep ini juga bercerita saat mudik lebaran ke Kangean. Para Kades dan aparat desa di kampungnya juga bertanya pada dirinya soal Ketua AKD Sumenep Miskun Legiyono yang hendak nyalon di Pilkada Sumenep.

Cerita Adi dan Suudin seperti melengkapi kejadian yang tak diduga. Seharin setelah lebaran. Sebelum saya mudik ke Sapudi. Saya lebaran di daerah Kota Sumenep. Di acara lebaran itu. Saya baru datang. Hendak duduk di kursi. Sudah terdengar pembicaraan Miskun Legiyono yang akan nyalon di Pilkada Sumenep. “Mohon dukungannya,” terdengar obrolan seorang pemuda dengan seorang pria dan seorang emak-emak. “Belum pasti posisi Cabup atau Cawabup. Masih nunggu hasil survei,” ucap seorang pemuda.

Saya diam. Cukup mendengar obrolan itu. Karena saya sedang bertamu untuk lebaran. Dalam hati tersenyum. Kaget bercampur senang. Lalu tertawa sendiri-berpura-pura lihat hp. Biar tak disangka apa-apa. Tertawa karena nama Miskun Legiyono hanya beredar di Grup-Grup WhatsApp. Yang memunculkan seorang diri. Hanya beredar di medsos. Tapi bergulir di alam nyata.

Lalu beberapa hari dari lebaran. Tepatnya di hari raya ketupat. Saya dengar nama Bu Fitri yang lagi jadi bahasan. Bu Fitri katanya hendak nyalon di Pilkada Sumenep.

“Bu Fitri kok masih nyaleg DPRD Jatim,” saya balik bertanya ke Ilyas-orang dekat Kiai Busyro. “Tak tao keya. Katanya mau nyalon di Pilkada Sumenep. Entah di posisi Wabup atau Cabup,” terang Ilyas tanpa banyak menjelaskan.

Ilyas tak seperti biasa menyembunyikan dinamika politik Sumenep. Rupanya ada sesuatu yang disembunyikan agar tak tercium publik. Atau tak terekspose media. Atau karena dia ASN yang khawatir dinilai offside.

Saya belum lebaran ke Kiai Busyro. Kalau bertemu akan bertanya langsung ke beliau soal kabar pencalonan Bu Fitri di Pilkada Sumenep 2024.

Yang terkonfirmasi sebelum tulisan ini tayang baru Miskun Legiyono. Beberapa jam sebelum saya nulis catatan ini. Saya tanya ke dia soal kepastian posisi Cawabup. Bu Fitri di posisi Cabup-nya.

Miskun Legiyono hanya mengirim emoji tertawa di chat WhatsApp. Saya lanjutkan pertanyaan: kok di arus bawah santer membicarakan Pak Ketua AKD untuk nyalon di Pilkada Sumenep.

“Belum final pak. Nunggu hasil Pileg,” jawab Pak Yon-panggilan akrab Miskun Legiyono.

Sampai di sini saya menyimpulkan: Bu Fitri dan Miskun Legiyono masih dalam taraf wacana untuk Pilkada Sumenep 2024. (*)

KPU Bangkalan