Kesehatan

Wabup Sumenep Launching Desa Siaga TBC di Grujugan

×

Wabup Sumenep Launching Desa Siaga TBC di Grujugan

Sebarkan artikel ini
Desa Siga TBC
RESMI DILAUNCHING: Wakil Bupati Sumenep, Nyai Hj. Dewi Khalifah didampingi Kepala Dinkes, Agus Molyono, Camat Gapura Abd Kahir, dan Field Officer STPI, Sukri memukul gong tanda peresmian Desa Siaga TBC di Desa Grujugan, Kecamatan Gapura, Rabu (24/03/2021). (Foto: Istimewa/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Angka penderita TBC (Tuberkulosis) di Kabupaten Sumenep masih terbilang tinggi. Guna menekan hal tersebut diperlukan upaya nyata.

Satu upaya nyata itu seperti Pembentukan Desa Siaga TBC yang hari ini, Rabu (24/03/2021) di-launching di Desa Grujugan, Kecamatan Gapura, Sumenep.

Dalam sambutannya pada launching Desa Siaga TBC di Desa Grujugan, Wakil Bupati Sumenep Hj. Dewi Khalifah mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep menunjukkan penemuan kasus TBC dalam kurun waktu tiga tahun terakhir cenderung naik secara fluktuatif.

Diuraikan, jumlah kasus TBC pada tahun 2018 ditemukan 1.709 kasus, pada tahun 2019 ditemukan 1.882 kasus, dan pada tahun 2020 ditemukan 1.667 kasus. Tetapi, penemuan kasus TBC di Kabupaten Sumenep masih belum mencapai target.

“Karena diperkirakan jumlah penderita TBC sebanyak 2.202 orang,” terang Wakil Bupati Nyai Eva.

Ia menegaskan, fungsi Desa Siaga TBC sangat penting dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian. Tentunya dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang jenis penyakit dan cara-cara mencegahnya.

“Kami (Pemkab Sumenep, red) berharap melalui Desa Siaga TBC seluruh elemen mulai Dinas Kesehatan, tokoh agama dan masyarakat, serta organisasi kemasyarakatan untuk melakukan gerakan bersama dalam mencegah dan mengendalikan TBC di masing-masing desanya,” tegas Wabup Nyai Eva.

Selain itu, Nyai Eva juga menyarankan kepada pasien atau penderita TBC hendaknya tidak merasa takut untuk berobat ke Puskesmas, agar penyakitnya bisa diobati dan sembuh jika dilakukan secara rutin selama enam bulan.

Terlebih, Pemerintah Daerah memberikan pengobatan kepada penderita penyakit itu di masing-masing Puskesmas secara gratis atau tidak dipungut biaya apapun.

“Pemerintah daerah sudah siapkan pengobatan TBC gratis di setiap Puskesmas, jadi penderita TBC terus semangat berobat untuk kesembuhannya,” tutur Nyai Eva.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Agus Mulyono menerangkan, pihaknya telah menyediakan dana pengobatan gratis penderita TBC di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021.

“Kami menjamin ketersediaan obat TBC secara gratis yang dananya berasal dari APBD Kabupaten Sumenep, Pemerintah Pusat dan program Stop TB Patnership Indonesia (STPI),” Agus menyampaikan komitmen Dinas Kesehatan.

Sementara Kepala Desa Grujugan, Didik Susanto mengungkapkan, pembentukan Desa Siaga TBC merupakan komitmen dalam pencegahan dan pengendalian penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

“Kami sudah melaksanakan sosialisasi penanganan TBC kepada masyarakat di bulan Maret ini, bahkan telah membentuk Tim Desa Siaga TBC,” pungkas Kades yang juga mantan aktivis PMII itu.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan