matamaduranews.com-Kesan kumuh dan semrawut di RSUD Sumenep mulai hilang. Sejumlah fasilitas terlihat rapi dan bersih. Tak ada lagi tumpukan keluarga pasien di lorong-lorong di luar kamar rawat inap pasien.
Keluarga pasien tampak lebih enjoy setelah disediakan ruang tunggu keluarga pasien. Keluarga pasien bisa beristirahat dengan nyaman di tempat yang layak. Tanpa harus mengganggu pelayanan pengobatan kepada pasien
Direktur Rumah Sakit dr H Moh. Anwar Sumenep, dr Erliyati mengatakan, ketersediaan ruang tunggu keluarga pasien bagian dari inovasi manajemen rumah sakit dalam optimalisasi pelayanan kesehatan tidak hanya diberikan kepada pasien saja. Keluarga pasien yang datang menjenguk juga tidak luput dari perhatian.
dr.Erliyati menjelaskan, fasilitas ruang tunggu itu bagian dari pelayanan rumah sakit untuk keluarga pasien. Sudah dioperasikan sejak Agustus. Tempat tunggu keluarga pasien dibangun menyesuaikan dengan keinginan masyarakat.
Selain disediakan tempat tunggu keluarga pasien. Manajemen juga memberi izin keluarga menunggu pasien di kamar maksimal dua orang. Sisanya bisa beristirahat di ruang tunggu yang sudah dibangun rumah sakit.
dr Erliyati menyadari ikatan kekeluargaan masyarakat Sumenep sangat erat. Ketika ada salah satu keluarga, kerabat atau tetangga yang sakit, biasanya menjenguk ramai-ramai. Supaya tidak mengganggu terhadap proses penyembuhan pasien, pihaknya menyediakan tempat khusus yang layak dan nyaman.
Kami akan terus memberikan yang terbaik. Tidak hanya bagi pasien, tapi juga terhadap keluarga pasien, tuturnya.
Selain itu, RSUD dr H Moh. Anwar juga memiliki fasilitas lain yang menjadi penunjang optimalisasi pelayanan. Fasilitas itu berupa pelayanan informasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Pelayanan informasi BPJS Kesehatan disediakan tempat khusus. Yakni, di ruangan instalasi peduli pelanggan (IPP).
Dengan hal tersebut, keluarga pasien atau masyarakat umum dapat melakukan konsultasi sepuasnya, terutama berkaitan dengan program BPJS Kesehatan. Layanan tersebut sudah diterapkan sejak 29 September lalu.
Masyarakat tidak usah risau untuk konsultasi terkait BPJS Kesehatan. Jika mengalami masalah, silakan datang saja ke ruang pelayanan yang sudah kami sediakan, kata dr Erliyati menambahkan.
Layanan konsultasi itu tidak hanya diperuntukkan bagi peserta BPJS Kesehatan yang mengalami kendala. Akan tetapi, untuk masyarakat yang sekadar ingin tahu informasi tentang BPJS kesehatan, juga bisa datang ke ruangan IPP.
Atau, jika ada yang tidak puas dengan pelayanan BPJS Kesehatan, silakan datang untuk memberikan saran dan masukan, terangnya.
Inovasi lain yang dihadirkan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, yakni tentang pembayaran tarif pelayanan kesehatan secara nontunai atau disebut dengan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD).
Pelayanan ETPD bertujuan meningkatkan efisiensi, transparansi, serta akuntabilitas pembayaran. Pelayanan tersebut sudah diterapkan per 10 Oktober lalu. (bahri)