matamaduranews.com-Nama drg Ellya Fardasah, M.Kes beberapa hari terakhir terus menjadi perbincangan di jagad publik Sumenep.
Sebab, drg Ellya-panggilan akrabnya-ikut Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) OPD di Pemkab Sumenep. Dari empat nama yang memenuhi syarat mengikuti JPTP untuk calon Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB. drg Ellya yang terpilih.
Pelantikan hasil seleksi JPTP itu digelar Kamis malam, 21 Maret 2024 di Pendopo Keraton Sumenep. Bersamaan dengan 7 OPD peserta hasil seleksi JPTP lain yang dilantik.
Siapa sebenarnya drg Ellya?
drg Ellya lahir di Surabaya 47 tahun lalu. Sejak tahun 2004, drg Ellya bertugas sebagai dokter gigi di Puskesmas Batang-Batang. Tugas sebagai awal PNS dia emban sampai 2011.
Seiring perjalanan waktu. Pada tahun 2011. Bupati Sumenep KH A Busyro Karim melantik drg Ellya sebagai Kepala Puskesmas Dungkek. Jabatan baru ia lalui hingga 2017 sebelum dirotasi ke Puskesmas Pandian.
Tak sampai setahun menjabat di Puskesmas Pandian. dr Ellya mendapat promosi sebagai Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) di Dinas Kesehatan Sumenep.
Sejak 2018 hingga 2024. drg Ellya banyak membantu Kepala Dinas Kesehatan sesuai tugasnya. Yaitu membantu mengkomunikasikan dengan para kepala puskesmas dan tenaga kesehatan di lingkungan dinas kesehatan.
Pada bulan Maret 2024. drg Ellya mendapat amanat dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. dr Ellya dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB.
Ditanya apa yang menjadi fokus program dalam menjalankan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB. drg Ellya merendah.
“Yang pasti kami akan melakukan penguatan di dalam lingkungan dinas kesehatan baik dari sisi manajemen dan layanan harus ditingkatkan,” terang drg Ellya saat dihubungi Mata Madura, Kamis siang 28 Maret 2024.
Dalam penguatan itu, kata drg Ellya- kolaborasi lintas sektor sebagai mitra dalam program pelayanan kesehatan perlu diperkuat. Sehingga target program yang diimpikan bersama terwujud.
drg Ellya juga memandang perlu memprioritaskan program kesehatan nasional. Seperti penanganan Stunting, TBC, Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI,) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Dalam mewujudkan percepatan pencapaian target program prioritas nasional itu, drg Ellya berupaya melakukan inovasi program baik di dalam organisasi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB maupun semua Puskesmas di Kabupaten Sumenep.
“Semua itu akan kami rangkum dalam Program Layanan Kesehatan yang Terintegrasi,” kata drg Ellya mengakhiri komitmennya dalam memajukan dunia kesehatan di Kabupaten Sumenep.
Hambali Rasidi