MataMaduraNews.com-PAMEKASAN-Manajer Madura United FC sangat menyayangkan kick off liga belum ada kejelasan. Sebab itu akan menjadi malapetaka bagi MUFC.
Dilema yang besar menghampiri tim besutan Gomes de Oliviera. Pasalnya, klub akan menggelontorkan gaji walau kompetisi masih belum jelas. Itu akan menjadi problematika tetsendiri dari sisi finansial.
“Bagi Madura kiamat ini. Karena apa? Madura minggu depan sudah mulai menggaji pemain, kontrak sudah on bulan Februari, dan kita sudah on argunya menggaji pemain,” sesal Haruna Soemitro, Kamis (15/02/2018) petang.
Dampaknya, Laskar Sape Kerrab akan terikat secara hukum dan tidak bisa melanggar kesepakatan dengan pemain atau bisa dibawa ke ranah hukum.
“Kalau sudah seperti itu, berarti Madura sudah terikat secara hukum dengan pemain,” sambungnya.
BACA JUGA: Jadi Idola Baru, Ok Jhon: Aku Senang Sekali
Sedangkan, pengelola liga tidak memiliki keterikatan secara hukum dengan klub mengenai kick off. Sebab, tidak terdapat keputusan yang sifatnya mengikat di kongres.
“Sekarang pertanyaanya, klub sama liga punya ikatan hukum apa tidak? Tidak ada, karena tidak ada keputusan yang mengikat tentang itu,” tegas Haruna.
Manajer tim menyarankan pihak pengelola mengakui kesalahan tersebut daripada mengomandankan kemampuannya.
“Pengelola liga menyerahkan diri, mengaku tidak mampu daripada kemudian mengatakan saya mampu, saya bisa,” ujar mantan DPRD Jatim.
“TV partner tak bayar, yang selalu disalahkan TV partner atau partner belum bayar, itu bukan salahnya TV partner ataupun partner,” lanjutnya.
Lalu di sisi keterlambatan pembayaran subsidi, Haruna menantang pengelola liga untuk menerbitkan surat hutang dari TV partner untuk memberikan kepercayaan klub.
Syahid, Mata Madura