Kesehatan

Dinkes Bangkalan Terus Menjaga Kualitas Kesehatan Demi Mewujudkan IPM Terbaik

×

Dinkes Bangkalan Terus Menjaga Kualitas Kesehatan Demi Mewujudkan IPM Terbaik

Sebarkan artikel ini
Kadinkes Bangkalan, H Sudiyo S.Kep, NS, MM
Kadinkes Bangkalan, H Sudiyo S.Kep, NS, MM

matamaduranwws.comBANGKALAN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Madura, Jatim terus berupaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Melalui peningkatan pelayanan Bidan Desa, Puskemas dan Rumah sakit yang diisi dokter spesialis, Dinkes yakin akan ada penurunan angka seperti yang diharapkan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Dalam rangka penurunan AKI dan AKB, sebagai ujung tombaknya adalah pelayanan bidan desa yang berhubungan langsung dengan pelayanan ibu dan bayi di  masyarakat. Termasuk dokter Puskesmas sebagai ujung tombak terdepan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di seluruh Kabupaten di Bangkalan. Rumah Sakit dengan dokter Spesialis Kebidanan dan dokter Spesialis Anak mereka juga berfungsi sebagai pengelola ibu hamil, melahirkan dan bayinya,” terang Kepala Dinkes Bangkalan, H. Sudiyo S.Kep,.NS.MM, saat menjelaskan ke Mata Madura, Senin (26/8/2019) di ruang kerjanya.

Untuk mencapai harapan program itu, Sudiyo melakukan beberapa langkah. Pertama, dinkes akan terus berbenah terutama perbaikan sarana dan prasana serta peningkatan kualitas SDM yang memadai. Agar mampu bersaing di era milineal saat ini.

“Perbaikan itu dilakukan pada tataran SDM, pemerataan fasilitas kesehatan, pemerataan tenaga kesehatan, dan terutama perbaikan sarana dan prasana serta peningkatan kwalitas SDM Yang memadai,” jelasnya.

Langkah kedua, adalah menambah kegiatan yang terintegrasi dengan kesehatan lainnya. “Seperti penurunan prevalensi stunting. Nanti, ada dana alokasi khusus untuk dimanfaatkan dalam mendukung operasional. Khususnya, di bidang kegiatan promotif dan preventif sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat,” tambah Bapak murah senyum ini.

Manfaat dana alokasi khusus tersebut, katanya, bisa diarahkan untuk mendekatkan petugas kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat. Sehingga, para kader kesehatan dapat berperan aktif melakukan pendekatan keluarga.

Dalam penilaian Sudiyo, bidang kesehatan menjadi salah satu fokus pembangunan Dinkes. Sebab, katanya, indikator utama dalam penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah kesehatan.

Kendati demikian, terang Sudiyo, masih perlu dukungan peran aktif para stakeholder Dinkes agar proses percepatan pencegahan AKI, AKB serta intervensi gizi, dapat dilakukan.

“Masalah AKI, AKB serta gizi buruk bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan saja. Perlu dukungan seluruh elemen masyarakat untuk mencapai hal di atas. Terutama, perlu peran serta dan kepedulian  masyarakat yang lebih baik lagi,” pungkasnya.

Hasin, Mata Bangkalan